Terkadang saat kita merasa, menceritakan maupun memikirkan betapa berat serta sulitnya penderitaan yang kita alami, meski kenyataannya demikian adanya, namun ternyata masih ada orang-orang yang mungkin memiliki beban pergumulan yang lebih berat. Yang lebih ringan juga ada.
Saat menelisik perjalanan hidup serta pelayanan rasul Paulus dalam mengiring Tuhan Yesus, alangkah beratnya dan tidak sebandingnya dengan pengalaman mungkin sebagian besar kita.
Ada lebih dari sepuluh penderitaan rasul yang sering menguatkan jemaat tersebut, yang ia uraikan melalui salah satu suratnya di Korintus (2 Kor. 11:23-28).
Sering dijebloskan dalam penjara, padahal mungkin tanpa alasan yang patut membuatnya dipenjara.
Sering disiksa, bahkan sampai hampir merenggut nyawa.
Dicambuk.
Dipukul pakai tongkat.
Pernah dilempari batu. Pernahkah kita membayangkan dilempari batu, lalu berusaha melindungi diri dari lemparan yang kencang?
Kapal yang ia tumpangi tenggelam, serta sehari semalam (lebih dari 24 jam) terapung-apung di tengah laut. Bayangkan kalau ia pun menderita talasofobia (rasa takut berlebihan terhadap laut).
Kena banjir. Menghadapi perampok. Alami bahaya di tempat-tempat—kota, luar kota, padang gurun—bahkan dari sesama orang Kristen, yang mengaku percaya padsa Kristus!
Pernah tidak tidur! Padahal, untuk bisa tertidur saja merupakan salah satu anugerah serta harta karun terbesar.
Mengencangkan ikat pinggang menahan lapar, rasa haus, serta kerap berpuasa.
Kedinginan dan tidak punya tempat tinggal.
Belum lagi pergumulan-pergumulan lain, dan bukan tentang dirinya sendiri, sebab ia jarang mementingkan diri, melainkan lebih pada kebutuhan serta demi jemaat dan orang lain.
Nah, sudah di titik mana pergumulan, pencobaan, maupun penderitaan kita?
1 Korintus 10:13 (FAYH), "Tetapi, ingatlah bahwa keinginan jahat yang masuk ke dalam hidup Saudara bukanlah hal yang baru. Banyak orang yang hidup sebelum Saudara, menghadapi masalah yang sama. Tidak ada cobaan yang tidak dapat diatasi. Dan percayalah bahwa Allah tidak akan membiarkan cobaan menjadi demikian berat, sehingga Saudara tidak dapat menahannya. Ini adalah janji-Nya dan Ia akan melakukan apa yang dijanjikan-Nya. Ia akan mengajar Saudara bagaimana menghindar dari cengkeraman cobaan, supaya Saudara dapat menanggungnya dengan sabar."
For no temptation (no trial regarded as enticing to sin), [no matter how it comes or where it leads] has overtaken you and laid hold on you that is not common to man [that is, no temptation or trial has come to you that is beyond human resistance and that is not adjusted and adapted and belonging to human experience, and such as man can bear]. But God is faithful [to His Word and to His compassionate nature], and He [can be trusted] not to let you be tempted and tried and assayed beyond your ability and strength of resistance and power to endure, but with the temptation He will [always] also provide the way out (the means of escape to a landing place), that you may be capable and strong and powerful to bear up under it patiently. (AMP)
No test or temptation that comes your way is beyond the course of what others have had to face. All you need to remember is that God will never let you down; he'll never let you be pushed past your limit; he'll always be there to help you come through it. (MSG)
~ FG