Rasanya, sekarang sudah jarang sekali orang yang menulis surat. Berbeda dengan masa saat masih sedikit orang yang punya gawai ataupun akun media sosial. Bahkan, surat elektronik atau e-mail pun kita mungkin sudah jarang yang menggunakan atau memanfaatkannya.
Jika kita pernah pada era-era senang menuliskan—apalagi menerima kiriman dari orang terdekat seperti keluarga dan terkasih seperti pacara maupun sahabat—surat, betapa senangnya hati kita, bukan? Saya sendiri senang surat-menyurat. Ada sesuatu yang seolah sakral ataupun tak terlukiskan melalui secarik, ataupun beberapa carik, kertas surat.
Nah, masihkah sadar bahwa kita masing-masing pun merupakan sebuah surat? Terutama bagi kita orang-orang percaya? Kita adalah suratan yang hidup dari Kristus.
2 Korintus 3:3 (TSI), "Karena kalianlah yang merupakan surat pengantar kami! Cara hidup kalian ibarat surat Kristus yang bisa dilihat dan dibaca oleh semua orang. Surat itu ditulis bukan dengan tinta melainkan dengan Roh Allah yang hidup, dan bukan diukir pada batu melainkan di hati manusia. Nama kalian juga terukir dalam hati kami."
Sungguh, siapakah yang dapat menyangkal bahwa kamu adalah surat Kristus yang ditulis oleh pelayanan kami, bukan dengan tinta tetapi dengan Roh Allah yang hidup; yang tidak digurat pada lempeng-lempeng batu, tetapi pada hati dari daging. (KSKK)
You are like a letter that Christ himself has written that says good things about my work for God in your lives. You show people by the way you now conduct your lives that God has changed your lives as a result of my work among you. People did not find out about you by reading a letter that was written to them on paper with pen and ink. Instead, they saw how the Spirit of the all-powerful God has changed your lives. Nor did people find out about you by reading a letter that was carved on stone slabs like the stone slabs that God gave to Moses. Instead, it was the change that God's Spirit made in your lives that they saw. (DEIBLER)
Nah, bagaimanakah isi surat kita saat ini? Apakah dapat pula sampai terbaca oleh orang-orang yang buta rohani?
Kolose 3:17 (TSI), "Hendaklah semua perkataan dan perbuatanmu mewakili Tuhan Yesus di dunia ini. Dan melalui Dia marilah kita terus bersyukur kepada Allah Bapa!"
And whatever you do [no matter what it is] in word or deed, do everything in the name of the Lord Jesus and in [dependence upon] His Person, giving praise to God the Father through Him. (AMP)
Let every detail in your lives--words, actions, whatever--be done in the name of the Master, Jesus, thanking God the Father every step of the way. (MSG)
"As followers of Christ, we bear the responsibility of demonstrating to the world what Jesus might look like were He to walk the earth today. Those who will never enter the door of a church or read a Bible or hear a sermon can still know Jesus by watching us!" (Sebagai para pengikut Kristus, kita memikul beban tanggung jawab di pundak kita untuk menunjukkan bagaimana seandainya Yesus masih menapakkan kaki di muka bumi ini. Oleh karena itulah, orang-orang yang belum pernah memasuki pintu gereja, membaca Alkitab, atau mendengarkan khotbah, mereka masih dapat melihat serta rindu mengenal Yesus melalui kehadiran maupun keberadaan kita masing-masing.) ~ Richard Stearns
~ FG