Mazmur 73:26 (VMD), "Mungkin pikiran dan tubuhku akan menjadi lemah, tetapi Allah adalah Batu karang hatiku. Ia milikku selama-lamanya."
Kesehatanku mundur; semangatku patah, namun Allah tetap sama. Dialah kekuatan hatiku. Dialah milikku untuk selama-lamanya. (FAYH)
My health may fail, and my spirit may grow weak, but God remains the strength of my heart; he is mine forever. (NLT)
My body and mind may fail, but you are my strength and my choice forever. (CEV)
Suatu siang yang lalu, saya diberi kepercayaan dan kesempatan untuk membagikan firman-Nya pada acara penghiburan dari salah satu keluarga besar saya yang sedang berduka karena berpulangnya papa dan mama dari keponakan kami, dan keponakan kami tersebut adalah anak tunggal, satu-satunya. Jadi, pasti mengalami kedukaan dan kehilangan yang amat sangat.
Kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam kehidupan kita adalah salah satu pengalaman paling sulit yang akan kita alami. Namun, kematian adalah bagian dari perjalanan manusia di dunia ini, dan tidak mengenal batasan usia, jabatan, posisi, maupun status.
Asaf juga mengalami situasi berat saat menulis Mazmur ini, bahkan dia tidak melihat ada kata bahagia dalam dirinya. Tetapi, Asaf mengalihkan hati serta pikirannya pada kekuatan yang dari Tuhan. Cukuplah apabila bahwa Allah adalah kekuatan hatinya.
Asaf menemukan sikap yang menuntun pada kemenangan iman. Sebab di dalam hidup ini, dengan segala persoalannya, yang terbaik bagi kita adalah hubungan yang intim dengan Allah. Pengharapan, harta terindah, dan hidup kita adalah Allah sendiri, yang senantiasa beserta kita, menuntun kita dengan firman dan Roh-Nya, menopang kita dengan kuasa-Nya.
Orang-orang kudus, the saints, kita memilih Allah sebagai bagian mereka, bahkan kebahagiaan kita karena memiliki Allah untuk selama-selamanya, bagian yang akan bertahan kekal selama jiwa yang tidak berkematian.
Sebagai orang percaya dalam Tuhan Yesus, kematian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kehidupan yang kekal bersama Tuhan. Seperti rasul Paulus, semboyan kita apabila menghadapi aneka kekhawatiran hidup ini haruslah, "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." Amin, amin.
~ Deliana Marpaung, MTh