Ps. Christofer Tapiheru pernah mengatakan, bahwa terjemahan Alkitab yang terbaik adalah versi yang paling "ngena" atau bicara dan berkata-kata bagi kita. Misalnya, jika membaca suatu terjemahan dari FAYH (Firman Allah yang Hidup) dalam bahasa Indonesia, AMP (Amplified) ataupun MSG (The Message) yang berbahasa Inggris, serta bahasa asing lainnya, kemungkinan terjemahan itulah yang pas untuk kita baca dan renungkan, meski tidak meninggalkan Terjemahan Baru (TB) yang telah ada sekian lama.
Namun, ada satu versi yang pasti sangat terbaik.
Apa itu?
Menurut Ps. Rick Warren, versi tersebut adalah firman Tuhan yang dipraktikkan.
"I once was asked," ujar beliau, "what the best translation of the Bible was. My answer: when you translate it into your life. That's what Bible study is all about. If you're not translating God's Word into your life, you're not studying the Bible the way God intended," atau menurut jawaban beliau, ketika kita melakukan apa yang diperintahkan Tuhan melalui firman-Nya itulah 'terjemahan terbaik'. Jika tidak, walau sudah khatam, hapal, maupun belajar banyak ayat Alkitab, itu hanya menjadi informasi, dan bukannya yang mentransformasi.
Matius 7:24 (FAYH), ""Semua orang yang mendengar petunjuk-petunjuk-Ku dan menaatinya, mereka bijaksana seperti orang yang membangun rumah di atas batu yang kokoh."
So everyone who hears these words of Mine and acts upon them [obeying them] will be like a sensible (prudent, practical, wise) man who built his house upon the rock. (AMP)
These words I speak to you are not incidental additions to your life, homeowner improvements to your standard of living. They are foundational words, words to build a life on. If you work these words into your life, you are like a smart carpenter who built his house on solid rock. (MSG)
"Let the Bible transform, not just inform." ~ Rick Warren
~ FG