Siapa yang tidak mengenal merek piano Steinway & Sons yang sangat berkualitas itu? Namun, semua itu bermula dari bawah. Bahkan, hampir saja kehilangan nama baik atau reputasinya apabila tidak mempertahankan kualitas.
Singkat cerita, pada masa-masa ekonomi sulit, banyak perusahaan menawarkan royalti kepada produsen piano-piano berkualitas tersebut supaya mereknya juga digunakan pada produk para penawar, misalnya pembuat radio ataupun lainnya.
Namun, perusahaan piano yang dipelopori oleh Heinrich Engelhard Steinweg—nama aslinya sebelum berubah menjadi Steinway karena berpindah ke Amerika—menolak tawaran menggiurkan itu, sebab beliau merasa tidak dapat mengendalikan atau mensupervisi kualitas dari produk mereka nantinya. Sehingga, Steinway tetap bertahan hanya dengan menciptakan, memproduksi, serta mendistribusikan produk piano demi kualitas dan integritas.
Setiap tindakan kita saling terkait dan dapat mempengaruhi area atau bidang lainnya dalam kehidupan kita. Seandainya Steinway & Sons tidak mempertahankan kualitas, reputasi, serta integritas mereka, saat ini mungkin merek tersebut cuma di urutan bawah sebagai produk piano, ataupun bahkan tidak ada lagi.
Bagaimana dengan Saudara dan saya?
Saat ada godaan-godaan maupun tawaran yang sepertinya menyenangkan serta menguntungkan bagi kita, walau sifatnya sementara dan dapat merusak ataupun menghancurkan reputasi serta nama baik, akankah kita menerimanya? Atau kita mau bertahan supaya menang, tetap memiliki nama baik, dan menerima berkat dari Tuhan?
Pengkhotbah 7:1 (FAYH), "NAMA yang harum lebih berharga daripada minyak wangi yang paling mahal sekalipun. Hari kematian lebih baik daripada hari kelahiran!"
GOOD name smells sweeter than fragrant ointment, and the day of death is better than the day of birth. (REB)
A good reputation is better than a fat bank account. Your death date tells more than your birth date. (MSG)
"Strive always to improve the instrument." ~ Heinrich Steinway
~ FG