Pernahkah mencoba bertanya kepada anak-anak, apakah mereka sudah berdoa, terutama saat telah terbangun di pagi hari dari tempat tidur? Mungkin mereka menjawab sudah, walau kenyataannya kita tahu sebenarnya belum melakukannya. Padahal, seharusnya bersyukur karena Tuhan sudah menjagai dan melindungi, bahkan saat kita sedang tertidur—tidak berdaya atau berkuasa terhadap banyak hal.
Sering kali kita juga mungkin demikian, menganggap kecil serta merasa tidak perlu lagi banyak berdoa. Justru semakin sibuk ataupun makin besar keputusan yang akan kita ambil, makin kita memerlukan doa.
Ps. Tony Evans menyatakan, "Prayer is more than just important, it is a matter of life or death as far as spiritual growth is concerned," atau doa itu lebih dari sekadar perlu, sebab sangat berkaitan dengan pertumbuhan ataupun kemunduran kehidupan rohani kita.
Kadang kita pun tidak menyadari kuasa serta perlunya berdoa sampai benar-benar mengalami sesuatu yang membuat kita berlutut, bersujud, berdoa, dan hanya dapat berseru kepada-Nya, Allah yang hidup.
Bagaimana dengan kita saat ini, masihkah sungguh-sungguh menyediakan jam-jam doa kepada Tuhan, baik ketika terbangun di pagi hari, sebelum memulai aktivitas apa pun, saat menghadapi suatu masalah pelik maupun beban pergumulan tertentu, serta sampai kita hendak beranjak beristirahat dan sebelum tidur pada malam hari?
Lukas 5:16 (AYT), "Namun, Yesus sering pergi menyelinap ke tempat-tempat sunyi untuk berdoa."
Tetapi Ia sering mengasingkan diri ke padang gurun untuk berdoa. (FAYH)
As often as possible Jesus withdrew to out-of-the-way places for prayer. (MSG)
~ FG