Seorang abang rohani saya dulu, Melkior Sinaga, pernah membagikan pengamatannya, bahwa ia melihat mengapa begitu banyak orang, terutama yang ia perhatikan di transportasi-transportasi umum, yang tampaknya tak bersemangat. Dan itu terlihat dari pancaran wajah maupun sorot mata mereka. Saya juga memikirkan serta merenungkan hal itu, dan sepertinya mengiyakan kebenarannya.
Beberapa waktu lalu, saya juga melihat sebuah klip yang menawarkan maukah seseorang mendapat uang 100 juta dolar? Tanpa ragu, ia menjawab iya mau. Namun, kemudian ditanyai lagi, ia boleh akan menerima uang tersebut, tapi ditukarkan dengan tidak bisa bangun keesokan paginya, masihkah tetap mau? Tentu saja ia menolak, sebab pasti baginya lebih baik dan jauh lebih berharga untuk dapat bangun serta menghirup napas hidup, meski hanya satu kali lagi di pagi hari.
Bagaimanakah dengan kita saat-saat ini?
Masihkah memiliki semangat, harapan, serta kekuatan yang baru setiap hari untuk bekerja, melayani Tuhan, studi, ataupun berusaha, dan hal lainnya? Ataukah kita seperti kebanyakan orang yang diamati pembimbing rohani saya di atas, ataupun memiliki prioritas salah seperti yang hampir diambil oleh orang yang akan menerima 100 juta dolar tetapi tidak bisa bangun di pagi hari tadi?
Tanpa Tuhan, kita tidak akan bisa bersemangat serta kemungkinan besar akan selalu mengambil pilihan serta priotitas yang salah. Kita pun tahu, kata 'antusiasme' (gelora semangat, kegairahan, minat besar terhadap sesuatu) atau dalam bahasa Inggris enthusiasm berasal dari dua akar kata, yakni 'en' (dalam) serta 'theos' (Tuhan). Dengan kata lain, jika Tuhan ada di dalam kita, maka kita akan memiliki antusiasme, semangat yang besar tersebut.
Apa pun yang terjadi, sekalipun masih bergumul ataupun menghadapi masalah, asalkan Tuhan Yesus menyertai, maka kita akan bersemangat, berharap, produktif, dan tetap kuat dalam menjalani kehidupan sehari-hari, hidup yang sangat berharga dari-Nya ini.
Yohanes 15:4, 7 (BSD), "Kalian harus tetap bersatu dengan Aku, maka Aku pun akan tetap bersatu dengan kalian. Cabang yang terpisah dari pohonnya, tak dapat berbuah. Cabang itu hanya dapat berbuah kalau tetap pada pohonnya. Begitu juga dengan kalian. Kalian hanya bisa menghasilkan buah kalau kalian tetap bersatu dengan Aku … Kalau kalian tetap bersatu dengan Aku dan tetap ingat serta melakukan apa yang telah Aku ajarkan kepada kalian, kalian boleh minta apa saja yang kalian inginkan. Bapa-Ku akan memberikannya kepada kalian."
Berusahalah untuk hidup di dalam Aku dan biarlah Aku hidup di dalam kalian. Karena carang tidak dapat berbuah apabila dipisahkan dari pohonnya. Begitu pula kalian tidak dapat berbuah lebat apabila terpisah dari Aku … Tetapi, jikalau kalian tetap di dalam Aku dan menaati perintah-perintah-Ku, kalian dapat meminta apa saja yang kalian kehendaki, dan semua itu akan diberikan kepada kalian! (FAYH)
Dwell in Me, and I will dwell in you. [Live in Me, and I will live in you.] Just as no branch can bear fruit of itself without abiding in (being vitally united to) the vine, neither can you bear fruit unless you abide in Me … If you live in Me [abide vitally united to Me] and My words remain in you and continue to live in your hearts, ask whatever you will, and it shall be done for you. (AMP)
"Live in me. Make your home in me just as I do in you. In the same way that a branch can't bear grapes by itself but only by being joined to the vine, you can't bear fruit unless you are joined with me … But if you make yourselves at home with me and my words are at home in you, you can be sure that whatever you ask will be listened to and acted upon." (Yoh. 15:4 & 7, MSG)
~ FG