"Kita hidup kudus dan taat," sering kali Ps. Billy Lantang mengingatkan, "bukan supaya kita semata-mata dilayakkan, melainkan oleh karena kita sudah dilayakkan-Nyalah, maka kita mau untuk hidup kudus serta taat kepada-Nya."
Beliau pun menegur, kasih karunia bukanlah "tiket" untuk kita berbuat dosa atau seenaknya. Sebab, terkadang kasih karunia-Nya juga akan mengharuskan kita menerima pendisiplinan dari-Nya supaya kita tidak tersesat, melainkan tetap mengerjakan keselamatan yang telah kita terima. Jika lalai akan hal ini, kita dapat saja kehilangan keselamatan.
Namun, bukan dengan kekuatan diri sendiri, tetapi oleh kasih karunia Allah, kuasa Roh Kudus, dan tetap intim serta berada dalam hadirat-Nya. Terus-menerus mengikuti, menaati setiap tuntunan-Nya supaya semakin menyatakan Kristus melalui kehidupan kita masing-masing.
Filipi 2:12 (TSI), "Karena itu Saudara-saudari yang saya kasihi, sebagaimana kalian selalu taat kepada saya, sekarang saya mendorong kalian untuk berusaha hidup dengan cara yang pantas bagi orang yang sudah diselamatkan oleh Allah, dengan takut dan hormat kepada-Nya. Jangan lakukan itu hanya ketika saya ada bersama kalian, tetapi lebih baik lagi kalau kalian melakukannya pada waktu saya tidak ada."
Saudara sekalian yang saya kasihi, ketika saya berada bersama dengan Saudara, Saudara selalu berusaha menaati petunjuk-petunjuk saya. Sekarang pada waktu saya jauh, Saudara harus lebih banyak berusaha untuk mengerjakan hal-hal yang baik sebagai buah-buah keselamatan, menaati Allah dengan penuh hormat serta takut akan segala sesuatu yang mungkin tidak menyenangkan hati-Nya. (FAYH)
Therefore, my dear ones, as you have always obeyed [my suggestions], so now, not only [with the enthusiasm you would show] in my presence but much more because I am absent, work out (cultivate, carry out to the goal, and fully complete) your own salvation with reverence and awe and trembling (self-distrust, with serious caution, tenderness of conscience, watchfulness against temptation, timidly shrinking from whatever might offend God and discredit the name of Christ). (AMP)
Janganlah melakukan hal-hal yang mungkin membuat Tuhan seolah "mengelus dada" atau kecewa, melainkan berusahalah mengerjakan apa yang sekiranya dapat membuat-Nya 'mengusap kepala' kita karena bangga, mengasihi kita karena berbuat hal yang berkenan di hadapan-Nya. Karena itu, jangan menyerah untuk berbuat baik maupun taat kepada-Nya.
Galatia 6:7 (TSI), "Jangan keliru! Janganlah menganggap keadilan dan kebenaran Allah bisa dipermainkan! Karena suatu hari nanti, cepat atau lambat, setiap orang pasti menuai apa yang dia tabur."
Janganlah Saudara sesat. Ingat, Saudara tidak dapat mengabaikan Allah tanpa menanggung akibatnya: orang akan menuai apa yang telah ditaburnya! (FAYH)
You should not deceive yourselves. Remember that God is never outwitted {no one ever fools God}. Just like a farmer will reap exactly the kind of crop that he plants, God will reward people according to what they have done. (DEIBLER)
Titus 3:7 (TSI), "Hanya karena kebaikan hati Allah saja kita sudah menjadi benar di mata-Nya! Tujuan dari semuanya itu adalah supaya kita menjadi anak-anak Allah yang berhak menerima hidup kekal. Itulah yang kita nantikan dengan yakin."
Supaya oleh rahmat Yesus, kita berbaik kembali dengan Allah dan kita mendapat hidup sejati dan kekal yang kita harap-harapkan. (BIS)
Karena kebaikan hati-Nya, kita menjadi sahabat-Nya kembali dan mendapat hidup sejati dan kekal. Memang itu yang kita harapkan. (BSD)
~ FG