Mau tidak mau, orang Kristen, kita yang sungguh-sungguh mengaku percaya pada Tuhan Yesus, memiliki bagian tugas serta tanggung jawab untuk menjadi saksi-Nya. Dan ibarat dikelilingi oleh awan-awan, akan selalu saja ada orang-orang yang mengawasi maupun memperhatikan gerak-gerik serta tindak tanduk kita. Tidak bisa kita terlepas dari status atau posisi tersebut.
Pertanyaannya, mau memilih menjadi saksi yang seperti apa kita?
Apakah yang memberi pengaruh yang salah, ataukah teladan dan dampak yang benar?
Ibrani 12:1 (BSD), "Nah, sekarang saya mau menulis tentang kita sendiri. Kita seperti orang yang sedang berlomba. Kita dikelilingi banyak penonton. Beban yang ada pada kita menghalang-halangi kita untuk berlomba. Karena itu, kita harus membuang semua itu. Kita harus membuang dosa yang tidak mau lepas dari kita. Kita harus berlomba dengan tekun sambil melihat ke depan."
KARENA begitu banyak orang beriman memperhatikan kita, marilah kita menanggalkan segala sesuatu yang memperlambat atau menghambat kita, terutama dosa yang melilit kaki kita dengan erat dan merintangi jalan kita. Marilah kita berlari dengan sabar serta tekun dalam perlombaan yang disediakan oleh Allah di hadapan kita. (FAYH)
Posisi sebagai saksi Kristus—kiranya sebagai saksi yang sejati—serta pertandingan iman tersebut akan berlangsung seumur hidup selama kita masih di bumi ini. Lagipula, setiap hari sesungguhnya ialah sebuah peperangan rohani.
"If I had a choice, I would still choose to remain blind… for when I die, the first face I will ever see will be the face of my blessed Saviour." (Fanny Crosby)
Take the world, but give me Jesus,
Sweetest comfort of my soul;
With my Savior watching o'er me,
I can sing though billows roll.
~ John Robson Sweney
~ FG