Pdp. Randy Djunaedy pernah mengingatkan kita untuk mengintrospeksi diri masing-masing mengenai mengapa kita melakukan pelayanan di gereja—ataupun sesungguhnya dalam banyak hal serta apa pun yang kita lakukan dan kerjakan?
Adakah motif-motif tertentu yang kita miliki, terutama mungkin ambisi yang kurang baik dan tidak berkenan bagi Tuhan?
Ps. Jim Yost pun pernah beberapa kali menanyai setiap hamba Tuhan yang ingin terlibat serta ikut melayani bersamanya di Papua tentang motivasi mereka. Jika motivasinya tidak benar ataupun tidak cukup kuat, maka sering kali, Ps. Jim mengingatkan, mereka tidak akan bertahan saat menghadapi permasalahan yang berat.
Jadi, mari introspeksi diri masing-masing.
Apakah ada agenda-agenda atau tujuan tertentu? Apa yang tampak di luar mungkin tidak sesuai dan beda dengan apa yang ada dalam hati.
Apakah semua cuma untuk kehormatan nama pribadi, dan bukannya bagi kemuliaan Tuhan saja?
Apakah karakter kita semakin berubah, terutama malah yang tidak baik, saat telah mencapai tujuan?
Apakah kita mulai menyimpang dari jalannya Tuhan?
Apakah kita mulai yang ingin selalu pegang kendali?
Apakah kita mulai punya "allah-allah" lain yang kita andalkan?
Apakah kita menjadi batu sandungan terhadap orang lain?
Sebab Allah melihat, memperhatikan, serta menghargai motif hati yang benar.
Ayub 23:10 (FAYH), "Sesungguhnya Ia mengetahui segala jalan hidupku: dan bila Ia menguji aku, pastilah Ia akan mendapati aku tidak ada salahnya, seperti emas yang murni!"
Yet he knows me in action and at rest; when he tests me, I shall emerge like gold. (REB)
But He knows the way that I take [He has concern for it, appreciates, and pays attention to it]. When He has tried me, I shall come forth as refined gold [pure and luminous]. (AMP)
"Your why is your way." ~ Ps. Victor Waang
~ FG