Pada 8 Mei 2003, pesawat tipe Ilyushin 76 milik kementerian pertahanan Kongo menerbangkan sejumlah tentara beserta keluarganya menuju kota terbesar kedua Lubumbashi dari Kinshasa kota terbesar pertama di negara itu. Pesawat tersebut juga mengangkut beberapa perlengkapan milter.
Nahasnya, sekitar beberapa menit setelah lepas landas, pintu kargo belakang pesawat terbuka entah karena kesalahan teknis ataupun lainnya, sehingga menyebabkan dekompresi atau penurunan tekanan udara dalam kabin pesawat secara drastis. Sejumlah penumpang maupun benda-benda pun tersedot dan terlempar keluar akibat penurunan tekanan udara yang begitu masif secara tiba-tiba.
Semakin jauh dari permukaan tanah, tekanan udara akan semakin kecil. Tekanan udara terbesar ada di sekitar permukaan tanah atau laut yang mencapai 76 cmHg (satu atmosfer). Jadi, di ketinggian tertentu, kadar oksigen bisa sangat tipis, maka makhluk hidup yang biasa tinggal di permukaan tanah akan kesulitan bernapas. Suhu udara juga mengalami penurunan.
Ketika pesawat masih di darat, tekanan udara di dalam kabin masih sama dengan tekanan udara di luar, karena pintu-pintu pesawat terbuka, serta udara dalam kabin masih terhubung dengan udara luar. Menjelang lepas landas, semua pintu akan ditutup sangat rapat, dan hubungan udara kabin terputus dengan lingkungan luar. Tekanan udara dalam kabin juga diatur untuk tubuh manusia, serta dipertahankan secara ketat. Tidak boleh ada celah sekecil apa pun ketika pesawat mengudara.
Sedikit saja ada celah, akibat yang terjadi akan fatal. Bila hal ini terjadi di ketinggian jelajah pesawat yang mencapai lebih dari 10.000 meter, lubang seukuran jarum pun bisa membuat badan pesawat pecah, dan melontarkan apa yang ada di dalam pesawat karena udara dari dalam kabin yang mendesak keluar hingga terjadi persamaan tekanan udara.
Bayangkanlah, betapa mungkin masih banyaknya anak-anak Tuhan, orang-orang Kristen yang membuka "celah" dalam hidupnya, kekudusan, dan kesetiaannya pada Tuhan dengan kompromi terhadap kehidupan yang duniawi.
Apakah kita masih termasuk salah satu di antaranya, dan melakukannya dengan sengaja? Masihkah sering kali membuka celah atau memberi kesempatan kepada si jahat atau musuh kita, Iblis untuk mengalahkan dan membuat kita jatuh dalam dosa?
Jika celaka pada kehidupan jasmani dapat membawa kematian yang begitu tragis, apakah kita mau menganggap sepele apa yang akan terjadi pada jiwa kita apabila mengalami kematian rohani?
Efesus 4:27, "Dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis."
Don't give the Devil that kind of foothold in your life. (MSG)
Matius 10:28 (FAYH), ""Janganlah takut akan mereka yang hanya dapat membunuh tubuh, tetapi tidak dapat menyentuh jiwa! Takutlah hanya kepada Allah yang dapat membinasakan jiwa maupun tubuh di dalam api neraka."
Don't be bluffed into silence by the threats of bullies. There's nothing they can do to your soul, your core being. Save your fear for God, who holds your entire life--body and soul--in his hands. (MSG)
~ FG