Mungkin kita pernah mendengar dan membaca tentang Onesimus, tetapi mungkin kita masih jarang ataupun belum pernah mendengar tentang nama Onesiforus.
Siapakah dia?
Onesiforus adalah seorang yang telah begitu menjadi berkat bahkan bagi rasul Paulus.
2 Timotius 1:16-18 (TSI), "Hal itu membuat saya merindukan Onesiforus! Dia selalu menghibur dan menguatkan saya. Kamu pasti ingat betapa banyaknya dia menolong saya ketika kita bersama di Efesus. Lalu waktu saya dipenjara di Roma, dia mencari saya ke sana kemari sampai menemukan saya. Dia tidak malu mengunjungi dan menghibur saya. Ah, kiranya TUHAN bermurah hati kepadanya pada Hari Pengadilan dan memberkati keluarga Onesiforus dengan kemurahan hati-Nya."
Semoga Allah memberkati Onesiforus serta keluarganya, karena ia sering mengunjungi aku dan memberi penghiburan kepadaku. Kunjungan-kunjungannya menyegarkan aku kembali seperti udara yang nyaman, dan ia tidak pernah merasa malu bahwa aku dipenjarakan. Sesungguhnya, pada waktu ia tiba di Roma, ia menemui aku setelah mencari-cari aku dengan susah payah. Semoga Tuhan memberi dia berkat istimewa pada hari kedatangan Kristus yang kedua kali. Dan engkau sendiri lebih mengetahui bagaimana ia telah menolong aku di Efesus. (FAYH)
May the Lord grant [His] mercy to the family of Onesiphorus, for he often showed me kindness and ministered to my needs [comforting and reviving and bracing me like fresh air]! He was not ashamed of my chains and imprisonment [for Christ's sake]. No, rather when he reached Rome, he searched diligently and eagerly for me and found me. May the Lord grant to him that he may find mercy from the Lord on that [great] day! And you know how many things he did for me and what a help he was at Ephesus [you know better than I can tell you]. (AMP)
Dukungan yang Onesiforus berikan sewaktu Paulus berada di dalam penjara mampu menyegarkan hati rasul tersebut. Perhatian serta kesetiaannya terhadap pelayanan maupun pribadi rasul Paulus sungguh besar dan luar biasa. Ketika Onesiforus melayani orang lain, ia tidak pergi dengan tangan kosong, melainkan senantiasa berusaha membawakan sesuatu, dan menjadi berkat. Bersyukurlah apabila ada orang-orang yang seperti demikian.
Bagaimana dengan kita? Adakah ciri-ciri tersebut dalam kehidupan kita?
Apakah kita mendukung pelayanan hamba-hamba Tuhan yang setia dan mengasihi Tuhan, apa pun yang terjadi? Ataukah seperti Figelus dan Hermogenes -- yang akan kita bahas di kemudian hari?
~ FG