Kemarin kita telah membaca tentang lima rumah, kali ini kita juga akan membahas soal yang masih berkaitan dengan rumah, namun menitikberatkan pada perkara kasih karunia ataupun anugerah Tuhan.
Tahukah Saudara, bahwa dalam hal menerima dan mengalami kasih karunia-Nya atau anugerah Tuhan itu di hidup ini tidak ada yang lebih hebat di antara kita. Semuanya sama. Yang lebih hebat adalah Tuhan sendiri serta betapa besarnya kasih karunia-Nya itu dalam hidup setiap kita.
Jadi, ceritanya ada empat orang yang mengalami serta menerima mukjizat ataupun kasih karunia Tuhan dalam hal kepemilikan rumah.
Dia bersaksi bahwa semuanya sudah tercukupi, dari rumah beserta isinya, semua hanya karena kemurahan Tuhan melalui seseorang yang memberkati dia dengan membelikan dan memberikan rumah sudah beserta isinya berupa perabotan lengkap. Intinya, semua sudah beres diterima di tangan.
Ia bersaksi bahwa walau DP atau down payment atau uang muka untuk membeli dan memiliki rumah pribadi lumayan besar dan berat, namun untuk cicilannya sangat ringan dan Tuhan bantu melalui berkat yang diterimanya setiap bulan melalui pelayanan maupun pekerjaannya. Puji Tuhan untuk berkat-Nya! Itu pun hanya karena anugerah.
Berbanding terbalik dengan orang yang kedua, ia bercerita bahwa cicilannya sih lumayan berat untuk pelunasan pembelian rumahnya, namun bersyukur bahwa pembayaran uang muka atau DP-nya sudah sangat terbantu karena Tuhan memberkatinya melalui seseorang yang mengenal pihak pembangun kompleks perumahannya sehingga mendapat potongan harga yang sangat besar, bahkan menerima lokasi rumah yang begitu strategis di bagian depan kompleksnya. Jadi, tidak perlu berada di bagian belakang-belakang, apalagi dekat dengan lokasi pohon-pohon bambu.
Mungkin kita mengira orang ini tidak mendapat berkat kasih karunia maupun anugerah Tuhan, karena ia mengatakan bahwa untuk membayar DP berat, cicilan pun lumayan besar, tetapi puji Tuhannya ialah pada akhirnya semuanya lunas dan terselesaikan hingga rumah tersebut menjadi rumahnya sendiri untuk tinggal bersama keluarganya tercinta, home sweet home. Semuanya berat, tetapi beres pada akhirnya. Ini pun karena kemurahan Tuhan.
Menurut Saudara, siapakah yang lebih hebat dari keempat orang atau keluarga tadi? Mungkin banyak kita menjawab bahwa orang pertamalah yang lebih hebat dalam menerima kasih karunia Tuhan. Tetapi, tidak demikian kebenarannya.
Semua hanya oleh anugerah dan kedaulatan Tuhan. Tidak ada dari kita yang pantas atau layak sebenarnya untuk menerimanya, namun hanya karena kemurahan-Nya. Jadi, janganlah lagi membandingkan diri dengan orang lain supaya tidak menjadi "sombong rohani". Tuhan mempunyai cara-Nya sendiri untuk memberkati, menolong, serta memulihkan setiap kita. Bersyukurlah untuk itu.
Efesus 2:9 (BIS), "Allah mengasihi kalian, itu sebabnya Ia menyelamatkan kalian karena kalian percaya kepada Yesus. Keselamatan kalian itu bukanlah hasil usahamu sendiri. Itu adalah anugerah Allah. Jadi, tidak ada seorang pun yang dapat menyombongkan dirinya mengenai hal itu."
Not because of works [not the fulfillment of the Law's demands], lest any man should boast. [It is not the result of what anyone can possibly do, so no one can pride himself in it or take glory to himself.] (AMP)
We don't play the major role. If we did, we'd probably go around bragging that we'd done the whole thing! (MSG)
~ FG