Sebuah tulisan yang masih selalu teringat di benak saya: "They do not love who do not express their love." Inti artinya, ekspresikanlah kasih kita.
Beberapa cara mengekspresikan kasih di antaranya adalah melalui kata-kata maupun pemberian. Nah, baru-baru ini juga, istri saya mengirimkan WA bertuliskan: "Rasanya, sudah lama ndak ditraktir sama papa."
Sedih sejujurnya membacanya, namun seketika itu juga saya berencana membelikan sesuatu untuknya.
Bagaimana dengan Saudara, masihkah mengekspresikan kasih, terutama kepada orang-orang terkasih maupun keluarga kita Jangan sampai terlambat ataupun menunda-nunda melakukannya. Seperti yang pernah dialami maupun dilakukan—tanpa mengurangi rasa hormat—oleh Syeh Jahan yang mendirikan bangunan Taj Mahal bagi istrinya, Mumtaz Mahal yang telah tiada. Berbeda dengan Sir Henry Pellatt yang mengungkapkan kasih bagi istrinya, Mary Pellatt, selagi masih hidup, dengan membangun istana megah, Casa Loma.
Sebagai para istri, tentu mau mendapat sesuatu dari suami lebih-lebih ketika masih hidup. Demikian juga sebaliknya, bukan anumerta.
Roma 12:9 (BIS), "Janganlah kamu hanya berpura-pura mengasihi orang lain, tetapi kasihilah dengan tulus. Lakukanlah hanya yang baik dan bencilah semua jenis kejahatan."
Don't just pretend that you love others. Really love them. Hate what is wrong. Stand on the side of the good. (NLT)
The way you must love people is to love them sincerely! Hate what is evil! Continue to eagerly do what God considers to be good! (DEIBLER)
Amsal 27:5 (VMD), "Kritik yang terus-terang lebih baik daripada kasih yang tersembunyi."
Better to correct someone openly than to let him think you don't care for him at all. (GNB)
A spoken reprimand is better than approval that's never expressed. (MSG)
~ FG