Jika mau jujur, tentu sulit untuk menjadi pelaku firman, bukan?
Jika hanya menghapal, memahami, maupun membagikan firman Tuhan mungkin mudah-mudah saja, namun saat benar-benar menghadapi situasi yang menegur kita untuk melakukannya tidak semudah itu.
Saat memperoleh 'rhema' ataupun ayat yang sangat berkesan dari Tuhan, maupun ketika kata-kata dalam firman-Nya seolah melompat-lompat karena terasa begitu hidup bagi kita itu satu hal. Namun, masihkah kita merasakan hal yang sama ketika datang masalah ataupun seseorang yang mungkin sedang berkonflik atau salah paham dengan kita?
Hari ini kita diingatkan supaya jangan cuma mempelajari, mengerti, maupun menghapal firman Tuhan, dan stop sampai di situ. Melainkan juga, mari belajar mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Di manapun kita berada. Pendek kata, menjadi pelaku-pelaku kebenaran dan firman Tuhan yang kita percaya serta telah pelajari.
Yakobus 1:22-24 (TSI), "Tetapi Firman itu harus kamu lakukan, bukan hanya didengar. Janganlah menipu diri sendiri dengan berpikir, 'Bagi saya, mendengar Firman-Nya saja sudah cukup!' Karena orang yang mendengar ajaran Allah tanpa melakukannya ibarat orang yang memandang mukanya sendiri pada cermin. Dia hanya tahu bentuk wajahnya selama berada di depan cermin. Tetapi begitu pergi, dia tidak dapat melihatnya lagi dan segera lupa bentuk wajahnya itu."
Dan ingatlah bahwa berita itu bukan hanya sekadar untuk didengar, melainkan untuk ditaati. Sebab itu, janganlah Saudara membohongi diri sendiri. Karena, jika orang hanya mendengar berita itu dan tidak menaatinya, maka ia seperti orang yang melihat wajahnya sendiri di dalam cermin. Segera sesudah ia pergi, ia tidak lagi dapat melihat dirinya sendiri atau mengingat bagaimana rupanya. (FAYH)
And remember, it is a message to obey, not just to listen to. If you don't obey, you are only fooling yourself. For if you just listen and don't obey, it is like looking at your face in a mirror but doing nothing to improve your appearance. You see yourself, walk away, and forget what you look like. (NLT)
Kiranya, hidup kita pun makin mencerminkan karakter Tuhan Yesus Kristus, hari demi hari. Di saat sulit maupun senang, dalam lembah maupun di atas gunung kehidupan.
"The Holy Scriptures are our letters from home." ~ Augustine of Hippo
~ FG