Sebuah gambar menunjukkan sebuah spons dan sebuah batu bata yang sama-sama tersiram air dari atasnya. Tetapi, ada satu hal yang membedakan, yakni jika spons tersebut mau menyerap air, sebaliknya batu bata itu "menolak" atau mementalkan air kembali ke atas sehingga meluber ke luar serta membuat kotor maupun becek.
Air yang tercurah tersebut dapat menggambarkan juga berbagai hal maupun pengalaman serta proses dalam hidup.
Apabila seseorang mau bertindak ataupun bersikap seolah seperti spons tersebut yang rela belajar serta menyerap berbagai hal atau pelajaran yang berharga, ia pun akan mendapatkan banyak hal baik serta memberi kembali kepada orang lain dan kehidupan, asalkan ia tetap rendah hati.
Namun, bila ia menolak serta keras kepala, dan tidak mau belajar apa-apa, ia juga tidak akan memperoleh apa pun yang baik. Seperti batu bata.
Saat ini, yang manakah gambaran untuk kita? Ibarat spons yang mau merendahkan hati, ataukah batu bata yang keras serta menyombongkan diri?
Amsal 16:18 (BIS), "Kesombongan mengakibatkan kehancuran; keangkuhan mengakibatkan keruntuhan."
Kesombongan adalah permulaan menuju kebinasaan. Pikiran yang sombong menuju kekalahan. (VMD)
First pride, then the crash--the bigger the ego, the harder the fall. (MSG)
Amsal 18:12 (BIS), "Orang yang angkuh akan jatuh, orang yang rendah hati akan dihormati."
Sebelum kejatuhannya, hati dibungkus kesombongan sementara kerendahan hati mendahului hormat. (KSKK)
Before disaster comes one may be proud; before honour comes one must be humble. (REB)
Catatan Full Life mengingatkan kita, kesombongan ialah roh tinggi hati yang mencakup percaya akan diri sendiri. Membual dan kecongkakan adalah dosa yang terkait keangkuhan, dan akan membawa pada kehancuran. Keangkuhan itu memperdaya, dan membuat tanggapan rendah hati kepada Allah serta sesama manusia menjadi mustahil. Allah menentang orang angkuh, tetapi memberikan kasih karunia serta kehormatan bagi orang-orang yang rendah hati.
~ FG