Apakah Saudara tidak suka polusi suara? Saya juga.
Selain polusi udara, saya percaya polusi suara pun cukup membuat tidak nyaman.
Polusi suara sendiri, menurut kamus, adalah polusi yang disebabkan oleh suara yang bising, dan biasanya melebihi 55 desibel (satuan ukuran untuk mengukur kerasnya suara maupun ketajaman pendengaran).
Kepolisian India melakukan suatu uji coba trik menarik untuk mengurangi tingkat kebisingan atau polusi suara di beberapa persimpangan ataupun sejumlah titik lampu merah, yang memang cenderung sering kali para pengendara di kota-kota besar negera itu membunyikan klakson berkali-kali demi menunjukkan rasa buru-buru mereka, serta agar pengendara lainnya, terutama di bagian depan, lekas bergegas. Padahal, tidaklah jaminan mengklakson berulang kali akan melancarkan lalu lintas.
Nah, pihak kepolisian di sana membuat sistem apabila tingkat kebisingan melebihi batas yang ditentukan, maka lampu lalu lintas akan kembali ke nomor waktu awal. Dengan kata lain, mesti menunggu lagi dari awal dan lebih lama karena ketidaksabaran mereka. Alhasil, sebagian besar pengendara malah kesal ataupun bisa jadi keadaan lalu lintas bertambah kacau.
Ibarat mengulang dari awal, serta menunggu lebih lama akibat ketidaksabaran di jalan tersebut, sering kali mungkin kita juga tidak belajar dari kesalahan, sehingga mengulang kesalahan yang lama, serta butuhk waktu lebih lama untuk berubah dan melakukan sesuatu yang baru.
Demikian juga, kita tahu Israel yang memerlukan waktu bertahun-tahun untuk sampai di Tanah Perjanjian, yang sesungguhnya bisa saja mereka tempuh hanya dalam tempo beberapa hari atau minggu saja, hanya karena ketidaktaatan serta pemberontakan mereka terhadap Allah.
Bagaimana dengan kita sampai hari ini?
Masih adakah ketidaksabaran, ketidaktaatan, serta ketidakpercayaan kita juga terhadap-Nya, terutama saat Ia menuntun, mengajar, memerintahkan, serta bahkan menegur kita?
Kiranya kita tidak menyalahgunakan kesabaran maupun pengampunan-Nya, ataupun terus-menerus menyedihkan hati-Nya melalui ketidaktaatan dan pemberontakan yang kita sengaja.
Mazmur 78:40-41 (BIS), "Betapa sering mereka berontak terhadap Dia, dan menyakiti hati-Nya sewaktu di padang gurun. Berulang kali mereka mencobai Allah, menyusahkan Yang Kudus, Allah Israel."
Betapa sering mereka memberontak terhadap Dia selama tahun-tahun yang mereka lewatkan di padang gurun. Berkali-kali mereka berpaling dari Allah dan mencobai Dia sehingga menimbulkan amarah-Nya dan membatasi berkat-berkat-Nya. (FAYH)
While they were in the desert, they often rebelled and made God sad. They kept testing him and caused terrible pain for the Holy One of Israel. (CEV)
~ FG