Beberapa waktu lalu, seorang artis atau lebih tepatnya penyanyi, mendadak viral secara nada negatif karena melakukan tindakan agak vulgar di atas panggung. Padahal, sebelum-sebelumnya ia terkesan sebagai pribadi yang baik-baik saja. Namun, hanya karena tergelincir sedikit seperti itu, membuat reputasinya menurun ataupun memburuk. Pun dipertanyakan apakah lirik-lirik lagu romantisnya sesuai karakter sejatinya di balik layar.
Seorang rekan kerja pun pernah berceloteh sambil patut menjadi permenungan maupun pertimbangan kita, "Lebih baik menjadi mantan preman—yang telah berubah serta bertobat; daripada menjadi mantan pelayan Tuhan—yang malah berbuat jahat dan meninggalkan-Nya."
Melihat situasi akhir-akhir ini, di mana sepertinya banyak sekali berita soal pribadi-pribadi yang notabene umat percaya atau anak-anak Tuhan yang semestinya menjadi garam serta terang atau memberi dampak serta pengaruh yang baik bagi sekelilingnya maupun dunia, namun malah sebaliknya jatuh dalam perbuatan jahat dan dosa, maka memang perkataan rekan sekerja di atas tersebut ada benarnya.
Firman Tuhan mengingatkan:
Amsal 22 : 1 (FAYH), "JIKA engkau harus memilih, pilihlah nama baik daripada kekayaan yang besar; karena dikasihi dan dihormati orang lebih baik daripada perak dan emas."
If you have to choose between a good reputation and great wealth, choose a good reputation. (GNB)
It is better to be respected than to be rich. A good name is worth more than silver or gold. (ERV)
Bagian kita ialah menjaga nama baik, terutama ketika tidak ada yang mengawasi kita. Dengan begitu, reputasi akan terjaga dengan sendirinya. Asalkan sungguh-sungguh dan benar-benar mau menjaga nama baik kita. Dengan nada lain, tidak berbuat apa yang jahat, khususnya saat tiada orang lain yang melihat.
Pertanyaannya, manakah yang mau kita pilih? Nama baik yang jauh lebih berharga, ataukah sekadar keinginan jahat yang takkan bertahan lama? Tetap menjadi 'mantan preman', ataukah 'mantan orang benar'?
"In the end, a person is only known by the impact he or she has on others" (Pada akhirnya, seseorang hanya akan diingat sebagaimana ia telah memperlakukan maupun memberi pengaruh seperti apa kepada orang-orang lainnya). ~ Jim Stovall
~ FG