Saya tidak tahu apakah Saudara pernah mendengar istilah tentang 'Mercy Dash'? Jika berdiri sendiri-sendiri, artinya adalah kita tahu 'mercy' = belas kasihan, sedangkan 'dash' berarti garis lurus yang horizontal. Namun, jika digabung merupakan sebuah frasa yang memiliki arti sama sekali berbeda.
Saya pertama kali mendengar istilah tersebut ketika menyaksikan sebuah tayangan dokumenter mengenai tragedi bom Bali yang pernah terjadi pada 2002 silam, dua puluh tahun yang lalu dari sekarang. Peristiwa tersebut merenggut korban ratusan jiwa, baik warga lokal, nasional, maupun internasional.
Nah, beberapa korban yang masih dapat diselamatkan, terutama para warga negara Australia, segera mendapatkan pertolongan 'mercy dash', yakni perjalanan darurat menggunakan pesawat Hercules menuju negara mereka agar menerima perawatan yang intensif serta memadai, khususnya yang mengalami luka bakar parah akibat ledakan bom teroris tersebut.
Dalam kamus, makna 'mercy dash' itu pun adalah 'an urgent journey undertaken out of a desire to relieve suffering', atau terjemahan bebasnya, perjalanan mendesak yang dilakukan guna meringankan penderitaan.
Betapa banyaknya orang-orang yang membutuhkan 'mercy dash' secara rohani! Mereka mungkin tak menyadari keadaan mereka yang sangat membutuhkan pertolongan mendesak, terutama keselamatan kekal bagi jiwa mereka.
Adalah bagian serta tugas kita untuk memberikan bantuan tersebut melalui memberitakan Kabar Baik serta janji keselamatan yang didapatkan melalui percaya dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pertanyaannya, masihkah serta adakah kerinduan terbesar kita untuk menolong serta menyelamatkan jiwa-jiwa? Ataupun malah kitalah yang masih memerlukan 'mercy dash' rohani tersebut?
Bila kita sungguh-sungguh mengenal serta dikenal oleh Yesus, kita pun pasti akan sungguh-sungguh rindu supaya banyak orang yang mengenal serta dikenal oleh-Nya. Sebab, betapa besar belas kasih serta setia-Nya, dan betapa sanggup Ia menyelamatkan, mengubahkan serta meluruskan kehidupan kita!
Yunus 4 : 11 (TSI), "Bagaimana Aku tidak mengasihani Niniwe, kota yang besar itu dengan penduduknya yang lebih dari seratus dua puluh ribu jiwa?! Mereka masih seperti anak-anak kecil yang belum dapat membedakan apa yang baik dan yang jahat. Dan juga terdapat sangat banyak ternak di situ."
Jika engkau marah karena sebatang tanaman, pasti Aku pun merasa kasihan terhadap sebuah kota besar seperti Niniwe. Banyak orang dan ternak di kota itu. Lebih dari 120.000 orang ada di sana yang tidak tahu bahwa mereka melakukan yang salah. (VMD)
Mengapa Aku tidak boleh menyayangi sebuah kota besar seperti Niniwe dengan 120.000 orang penduduknya yang hidup dalam kegelapan rohani, dan ternaknya yang banyak itu? (FAYH)
~ FG