Acap kita menginginkan supaya kehendak kita yang terjadi, bukan? Dan bukannya berserah pada kehendak Allah yang sempurna, meski belum kita ketahui juntrungannya. Itulah malah yang sering kali kita lakukan—memaksakan dan menginginkan kehendak sendiri.
Maukah belajar lagi menyerahkan dan mempersembahkan kehendak kita kepada-Nya?
Ibaratnya, sebagai seorang bawahan, tidak bisa kehendak atau semau kita yang jadi jika terkait pekerjaan maupun tujuan perusahaan, melainkan kehendak pemimpinlah yang berlaku demi visi ataupun misi tempat kita bekerja. Bahkan, kita sering mendengar ungkapan, "Bos selalu benar," bukan? Sebab mereka yang mungkin dapat melihat lebih jauh serta gambaran besar ketimbang apa yang kita lihat di depan mata.
Apalagi semestinya kita terhadap Tuhan!
Saat kita menyerahkan kehendak pribadi kita kepada-Nya, maka suka-sukanya Tuhan mau mengatur seperti apa, mengizinkan serta mengerjakan apa pun melalui hidup kita. Tetapi, kabar baiknya adalah ketika kita mau bersikap seperti demikian dan berjalan bersama-Nya setiap hari dalam kehendak-Nya, maka kita akan dapat bertindak seturut maunya Tuhan, tidak semena-mena atau semau sendiri. Ia pun mempedulikan serta memperhatikan kebutuhan setiap kita dan menyatakan kehendak-Nya yang sempurna dengan penuh kasih bagi kita.
Amsal 16 : 1 (BIS), "Manusia boleh membuat rencana, tapi Allah yang memberi keputusan."
MANUSIA membuat rencana, tetapi Allah menentukan hasilnya. (FAYH)
Yakobus 4 : 15 (TSI), "Jadi sebaiknya kamu berkata seperti ini: 'Kalau TUHAN menghendakinya, kami akan hidup dan akan melakukan ini atau itu.'"
Oleh karena itu, sebaiknya kalian berkata begini, "Kalau Tuhan berkenan, maka kami akan hidup, dan melakukan ini atau itu." (BSD)
Berserah serta tunduk pada kehendak-Nya itu mungkin susah, namun hasilnya senantiasa membawa damai sejahtera serta mendatangkan berkat bagi sesama; sementara itu, menyerah pada kehendak diri sendiri tentu amat mudah, namun justru hasilnya menyusahkan dan tidak tentu arah.
"Living the Christian life demands the spiritual skills of stamina seen physically in a long-distance runner. Unswerving, relentless applications of Christian truth and practice will equip us for a lifetime of usefulness which will continue into eternity." ~ Holman New Testament Commentary
"Submission … involved getting rid of everything which hinders God's control over our lives" (Penundukan diri yang sejati itu menyingkirkan segala sesuatu yang dapat menghambat laju kendali Allah atas hidup kita). ~ Billy Graham
~ Ho Jimmy Arnold
(image courtesy of billygrahamlibrary.org)