Sebelum menjadi Paulus, rasul yang menulis maupun menyusun sejumlah besar isi firman pada Perjanjian Baru, adalah seorang penganiaya jemaat dan kita tahu bernama Saulus. Namun, ketika dalam perjalanan ke Damsyik, hendak mengancam membunuh para pengikut Tuhan Yesus, baik laki-laki maupun perempuan, Tuhan menampakkan diri kepada-Nya melalui cahaya yang membutakan (Kis. 9 : 1 – 19).
Tiga hari lamanya ia menjadi tidak bisa melihat, dan mungkin berpuasa tidak makan ataupun minum selama tiga hari itu pula. (Tidak makan tiga hari mungkin masih terasa "mudah", namun tidak minum beberapa hari tentu sangat susah, apalagi bila lewat dari empat hari pasti fatal).
Puji Tuhan, lewat salah satu hamba-Nya, Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus serta menyatakan sabda Allah tentang pemilihan-Nya atasnya bahwa ia akan menjadi alat pilihan-Nya untuk mewartakan nama-Nya kepada bangsa-bangsa, raja-raja, serta orang Israel, dan betapa banyaknya penderitaan yang mesti ia pikul demi nama-Nya. Singkat cerita setelah itu, ia pun pulih, dapat melihat lagi, serta penuh Roh Kudus.
Saat dipilih Tuhan, semua atribut Saulus yang lama pun hilang semuanya. Meski sebelumnya ia murid dari guru dan ahli Taurat yang terkenal Gamaliel, kini ia menjadi hamba Kristus yang rela membuang semuanya itu demi menyebarkan berita Injil kerajaan Allah.
Filipi 3 : 8 – 9 (FAYH), "Ya, segala sesuatu yang lain tidak berharga, bila dibandingkan dengan besarnya keuntungan yang saya peroleh dari pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhan saya. Saya telah mengesampingkan segala sesuatu yang lain dan menganggapnya sampah, supaya saya dapat memiliki Kristus serta menjadi satu dengan Dia. Saya tidak lagi menggantungkan keselamatan saya pada perbuatan baik atau ketaatan kepada hukum Allah, melainkan kepada kepercayaan bahwa Kristus menyelamatkan saya, sebab Allah membenarkan kita di hadapan hadirat-Nya atas dasar iman kita, yaitu berharap hanya kepada Kristus saja."
Yes, all the things I once thought were so important are gone from my life. Compared to the high privilege of knowing Christ Jesus as my Master, firsthand, everything I once thought I had going for me is insignificant--dog dung. I've dumped it all in the trash so that I could embrace Christ and be embraced by him. I didn't want some petty, inferior brand of righteousness that comes from keeping a list of rules when I could get the robust kind that comes from trusting Christ--[God's] righteousness. (MSG)
More than that, I consider all things to be worthless, compared to how great it is to know Christ Jesus my Lord. Because I want to know him better (In order that I may know him better), I have rejected all things as worthless. I consider them as useless as rubbish, in order that I may have a close relationship with Christ, and in order that I may completely belong to him. God did not erase the record of my sins as a result of my obeying the laws he gave Moses. Instead, it is because I have trusted in Christ that God has declared the guilt for my sins to be ended and he enables me to act righteously. It is God himself who has erased the record of my sins, and he enables me to act righteously, only because I have trusted in Christ. (DEIBLER)
Paulus menjadi murid Tuhan yang mau diajar, rela dibentuk melalui berbagai proses kehidupan serta penderitaan yang Ia izinkan, serta setia hingga garis akhir. Demikian pula kiranya kita, sekalipun mungkin banyak penderitaan yang masih harus kita pikul karena pemilihan Tuhan atas hidup kita, namun seperti halnya Paulus, tetaplah setia dan mengucap syukur.
1 Petrus 1 : 2 (TSI), "Sejak semula sesuai dengan rencana Allah Bapa, Dia sudah memilih kalian, supaya kalian disucikan melalui pekerjaan Roh Kudus. Dan secara rohani melalui Roh Kudus dan melalui darah Kristus Yesus kalian sudah diberi tanda menjadi milik Allah. Dan oleh karena itu kalian menjadi orang-orang yang taat kepada Allah. Doa saya, Allah akan selalu baik hati kepada kalian masing-masing dan menjagamu supaya kamu hidup dengan tenang dalam perlindungan-Nya."
God the Father has his eye on each of you, and has determined by the work of the Spirit to keep you obedient through the sacrifice of Jesus. May everything good from God be yours! (MSG)
Sahabat-sahabat yang saya kasihi, Allah Bapa telah memilih Saudara sejak semula dan mengetahui bahwa Saudara akan menjadi anak-anak-Nya. Dan Roh Kudus telah bekerja di dalam hati Saudara, menyucikan Saudara dengan darah Yesus Kristus dan memungkinkan Saudara menyukakan hati-Nya. Semoga Allah memberkati Saudara dengan berlimpah-limpah dan menjadikan Saudara makin bebas dari segala kekuatiran serta ketakutan. (FAYH)
"Saya merasa semakin bertanggung jawab atas masa depan saya dan atas semua orang yang hadir dalam hidup saya. Jika diberi kesempatan hidup sampai tua, saya akan menjadi orang tua seperti apa? Jawaban pertanyaan itu sangat tergantung pada pribadi seperti apa saya saat ini." (Robert Kastenbaum)
~ Ho Jimmy Arnold