Siapakah yang sesungguhnya mengasihi kita, serta yang kita kasihi?
Dunia ini menawarkan begitu banyak hal menarik, dan banyak orang juga yang mungkin berusaha menggapainya, bahkan mungkin tanpa panjang pikir apakah itu salah atau benar, menyakiti orang lain atau tidak, berkenan kepada Tuhan ataupun berdosa. Apakah kita termasuk pula di dalamnya?
Cara ataupun pola pandang kita terhadap uang maupun kekayaan serta hal-hal materi lainnya pun dapat sering kali mencerminkan keadaan kerohanian dan orientasi sikap hati kita.
Jika mau jujur, sering kali daripada mementingkan nilai-nilai rohani dan Allah sendiri, alih-alih kita memprioritaskan untuk terus-menerus mencari serta mengutamakan uang atau materi. Padahal, ada tujuan yang lebih baik, seperti lebih pada kerinduan untuk membangun sebuah keluarga yang harmonis dan hidup dalam kecukupan bersama Tuhan.
Sadarilah, uang yang kita cari-cari dan timbun tidaklah sayang kepada kita. Tidak akan pernah, sebab kita tahu sesungguhnya uang hanyalah hamba yang baik (apabila tidak berkuasa atas kita dan memakainya untuk manfaat yang berguna) dan adalah tuan yang jahat (apabila menguasai segala aspek kehidupan kita sehari-hari dan membuat kita mengabaikan hal-hal yang lebih penting).
Kita tahu, karena uang dapat saja orang-orang menukarkan segalanya, misalnya kesehatan, keharmonisan, bahkan kehidupan mereka yang berharga. Ingat kisah Yudas Iskariot, bukan?
1 Timotius 6 : 10, "Sebab, orang yang selalu ingin mendapatkan uang, tergoda untuk melakukan segala macam kejahatan. Ada yang keinginannya untuk mendapatkan uang begitu keras, sehingga mereka tidak mau lagi menuruti ajaran Kristen. Akhirnya, mereka mendapat banyak kesusahan yang sangat menyedihkan hati mereka."
Karena cinta akan uang adalah langkah pertama menuju kepada segala jenis dosa. Bahkan beberapa orang berpaling dari Allah karena cinta akan uang. Akibatnya, mereka mencelakakan diri sendiri. (FAYH)
Lust for money brings trouble and nothing but trouble. Going down that path, some lose their footing in the faith completely and live to regret it bitterly ever after. (MSG)
Janganlah terlalu sayang pada uang, sebaliknya sayangi dan kasihilah istri, suami, serta anak-anak, dan anggota keluarga kita yang lainnya. Keluarga kitalah harta yang sesungguhnya yang Tuhan berikan serta percayakan bagi kita selama masih hidup di dunia ini.
Sayangi dan kasihi mereka, sediakan waktu dan masa-masa yang terbaik bagi mereka. Sebab, sukacita sejati tidak butuh biaya.
~ Ho Jimmy Arnold