Sebuah telaga atau danau di wilayah New Hampshire, AS, memiliki nama yang cukup indah—bahkan seindah danau tersebut—yakni Reflection Pond. Atau, dalam bahasa Indonesia dapat juga berarti Telaga Perenungan.
Danau yang airnya sangat jernih tersebut pun juga dapat memantulkan gambaran langit serta awan-awan di atasnya, maupun pegunungan sekitar. Seolah menjadi cermin yang sangat besar.
Orang-orang maupun wisatawan yang melewatinya akan menikmati serta merasa kagum akan keindahan pemandangan danau maupun alam sekitarnya tersebut.
Jika sebuah danau dapat memantulkan dan mencerminkan pemandangan yang indah, apakah kita pun dapat mencerminkan keteladanan Tuhan Yesus dalam hidup ini, sehingga banyak orang merasa terberkati oleh kehadiran setiap kita di manapun berada?
Efesus 5 : 1 (AYT), "Sebab itu, jadilah peniru-peniru Allah sebagaimana anak-anak yang terkasih."
Kalian adalah anak-anak Allah, karena itu berusahalah hidup menurut teladan-Nya dalam segala perbuatanmu. (BSD)
DALAM segala perbuatan hendaklah Saudara mengikuti teladan Allah sebagaimana seorang anak yang sangat dikasihi mengikuti teladan ayahnya. (FAYH)
Watch what God does, and then you do it, like children who learn proper behavior from their parents. (MSG)
Ps. Markus Simanjuntak pernah mengingatkan, standar keteladanan yang mesti kita tiru bukanlah orang yang terlihat sangat rohani sekalipun, melainkan pribadi Tuhan Yesus Kristus sendiri. Sebab peniruan terbaik adalah menjadi peniru-peniru Allah.
"Without God, I can't. But without me, God won't" (Tanpa-Nya, aku tak mampu. Bahkan, Ia pun rindu memakai kehidupanku). ~ St. Augustine
"Self-correction can be more effective than government action." ~ Dan Busby
~ FG