Seorang rekan kerja, menjelang hari pilkada atau pemilihan kepala daerah, mengingatkan untuk memilih dengan bijak, dan mengetahui bakal calon pemimpin supaya tidak salah pilihan, karena akan menentukan kebijakan maupun keadaan daerah, kota maupun tempat yang dipimpin ke depannya.
Jika kita saja begitu ingin memberi perhatian tentang bagaimana keadaan ke depan dunia ini, bukankah juga semestinya kita terlebih seperti itu terhadap kehidupan kekal? Sayangnya, mungkin masih banyak kita yang terlalu "disibukkan" oleh berbagai hal, sehingga tidak mempedulikan akan kehidupan yang berikutnya.
C. S. Lewis pernah berkata, "If you read history you will find that the Christians who did the most for the present world were those who thought most of the next. The apostles themselves... the great men who built up the Middle Ages, the English evangelicals who abolished the slave trade, all left their mark on earth, precisely because their minds were occupied with heaven. It is since Christians have largely ceased to think of the other world that they have become so ineffective in this. Aim at heaven and you will get earth 'thrown in.'"
(Jika membaca sejarah, kita akan menemukan justru orang-orang Kristen yang paling berkontribusi bagi dunia adalah orang-orang yang paling memikirkan kehidupan yang berikutnya. Para rasul sendiri... orang-orang besar yang membangun Abad Pertengahan, para pemberita Injil yang menghapus perdagangan budak, semuanya mewariskan jejak mereka di bumi, justru karena pikiran mereka disibukkan dengan surga. Karena orang-orang Kristen sebagian besar telah berhenti memikirkan kehidupan yang kekal, mereka malah seolah menjadi tidak efektif lagi dalam berkontribusi. Pandanglah pada kerajaan Allah, maka justru kita akan berdampak bagi dunia).
2 Timotius 4:8 (TSI), "Sekarang hampir tiba waktunya saya menerima mahkota kemenangan yang sudah disiapkan bagi saya. Pada harinya nanti, Tuhan Yesus, sang Hakim yang adil, akan memberikan mahkota itu sebagai bukti bahwa saya sudah hidup dengan benar. Bukan hanya untuk saya, mahkota kemenangan juga sudah disiapkan bagi semua orang yang merindukan hari kedatangan Yesus kembali."
Sekarang Allah sudah menyediakan hadiah kemenangan untuk saya. Pada Hari Kiamat, Tuhan, Hakim yang adil, akan menyerahkan hadiah itu kepada saya, karena saya sudah menjadi sahabat Allah dan bukan musuh. Tetapi, bukan saya saja yang akan menerima hadiah itu. Semua orang yang menantikan kedatangan Tuhan dengan sangat rindu juga akan menerima hadiah itu. (BSD)
[As to what remains] henceforth there is laid up for me the [victor's] crown of righteousness [for being right with God and doing right], which the Lord, the righteous Judge, will award to me {and} recompense me on that [great] day--and not to me only, but also to all those who have loved {and} yearned for {and} welcomed His appearing (His return). (AMP)
Tetaplah teguh dalam iman, tetap berdampak dan menjadi berkat di manapun kita berada.
Ibrani 10:35 (TSI), "Jadi, tetaplah berani dan jangan ada seorang pun di antara kalian yang melepaskan keyakinan pada Kristus, yang sudah kalian pegang teguh sampai sekarang. Keyakinanmu itu akan menghasilkan upah yang besar."
Apa pun yang terjadi, janganlah iman yang membahagiakan itu dibiarkan mati. Ingatlah akan upah Saudara. (FAYH)
So don't throw it all away now. You were sure of yourselves then. It's [still] a sure thing! (MSG)
Kisah Para Rasul 7:55, "Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah."
But Stephen, full of the Holy Spirit, hardly noticed--he only had eyes for God, whom he saw in all his glory with Jesus standing at his side. (MSG)
~ FG