Lukas 17 : 20 – 21, "Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: 'Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.'"
Pada suatu hari orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, "Kapankah Kerajaan Allah akan dimulai?" Yesus menjawab, "Kedatangan Kerajaan Allah tidak disertai tanda-tanda yang kelihatan. Kalian tidak dapat mengatakan, 'Kerajaan Allah telah dimulai di tempat ini atau di tempat itu!' Karena Kerajaan Allah ada di dalam diri kalian." (FAYH)
One day Jesus was asked by some Pharisees {some Pharisees asked Jesus}, "When is God going to rule as king?" He replied, "God's ruling is not something people will be able to see with their eyes. And people will not be able to say, 'Look! He is ruling here!' Or 'He is ruling there!' because, contrary to what you think, God's ruling is within people's inner beings (is already happening among you)." (DEIBLER)
Mungkin kita pernah bertanya-tanya, apa arti Kerajaan Allah ada di antaramu ?
Seturut catatan Full Life, sifat kerajaan Allah itu sekarang adalah rohani, bukan fisik atau politis. Bukan datang seperti kuasa politik dunia, sebaliknya ada dalam hati dan di tengah-tengah umat-Nya, lalu terdiri dari kebenaran, damai sejahtera, serta sukacita oleh Roh Kudus. Kita memperlihatkannya dengan mengalahkan kekuatan kuasa dosa, sakit-penyakit, dan Iblis oleh kuasa Roh Kudus.
Hal-hal tersebut tidak ada pada orang Farisi maupun ahli Taurat pada waktu itu, selain kemunafikan dan penghakiman terhadap orang-orang lain saja.
John Wycliffe menuturkan lebih mendalam, suatu kerajaan tidak hanya merupakan suatu wilayah ataupun sekadar sistem pemerintahan, melainkan eksistensi pokok kerajaan ialah kesatuan dan kesetiaan dari sekelompok orang.
Nah, apakah kita memiliki kesatuan hati di antara jemaat sebagai sesama saudara dalam Tuhan, dan tetap setia kepada-Nya?
Matthew Henry menjelaskan, kerajaan Allah ialah suatu kerajaan rohani, tidak bersifat sementara ataupun tanda-tanda lahiriah seperti yang dimiliki kerajaan-kerajaan lainnya dan diharapkan oleh orang Farisi pada waktu itu. Kemuliaan dan kuasa kerajaan Allah sanggup memengaruhi, menggugah, serta mengubahkan jiwa, hati nurani dan kehidupan manusia. Jika sebelumnya mereka angkuh dan penuh nafsu jahat, diubah menjadi rendah hati serta sungguh-sungguh mengasihi Allah. Hal-hal lahiriah tidak sanggup atau berkuasa melakukannya.
Dan apabila kerajaan Allah pun ada di dalam kita, bukankah kita semestinya menjaga kekudusan.
Efesus 4 : 22 – 24 (BIS), "Sebab itu tanggalkanlah manusia lama dengan pola kehidupan lama yang sedang dirusakkan oleh keinginan-keinginannya yang menyesatkan. Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui seluruhnya. Hendaklah kalian hidup sebagai manusia baru yang diciptakan menurut pola Allah; yaitu dengan tabiat yang benar, lurus dan suci."
Kalian semua sudah diajar untuk meninggalkan sifat-sifat hidupmu yang lama. Hidup yang lama dibutakan oleh hawa nafsu dan semakin lama semakin rusak, seperti baju rombeng yang tidak bisa dipakai lagi. Buanglah hidupmu yang lama itu. Biarlah hati dan pikiranmu diperbarui oleh Roh Allah. Sebagaimana kamu memakai baju baru, begitulah hendaknya seluruh hidupmu menjadi baru. Karena kamu sudah diciptakan menjadi manusia baru yang mencerminkan sifat-sifat Allah. Dengan demikian kamu akan sungguh-sungguh hidup suci dan benar di hadapan-Nya. (TSI)
Since, then, we do not have the excuse of ignorance, everything--and I do mean everything--connected with that old way of life has to go. It's rotten through and through. Get rid of it! And then take on an entirely new way of life--a God-fashioned life, a life renewed from the inside and working itself into your conduct as God accurately reproduces his character in you. (MSG)
"God's goal for you is character, not comfort." ~ Rick Warren
~ FG