Keluaran 6 : 2 (FAYH), "Akulah TUHAN, Allah Yang Mahakuasa, yang menampakkan diri kepada Abraham, Ishak, dan Yakub -- walaupun Aku tidak mengungkapkan nama-Ku, yaitu Yahweh, TUHAN, kepada mereka. Aku telah mengadakan perjanjian dengan mereka. Aku telah berjanji untuk memberikan Negeri Kanaan -- yang pernah mereka diami sebagai orang asing -- kepada mereka dan keturunan mereka."
And God said to Moses, I am the Lord. I appeared to Abraham, to Isaac, and to Jacob as God Almighty [El-Shaddai], but by My name the Lord [Yahweh--the redemptive name of God] I did not make Myself known to them [in acts and great miracles]. I have also established My covenant with them to give them the land of Canaan, the land of their temporary residence in which they were strangers. (AMP)
God continued speaking to Moses, reassuring him, "I am GOD." I appeared to Abraham, Isaac, and Jacob as The Strong God, but by my name GOD (I-Am-Present) I was not known to them. I also established my covenant with them to give them the land of Canaan, the country in which they lived as sojourners. (MSG)
Allah kita kekal, Dia tidak pernah berubah, janji-Nya tetap sama—dulu, sekarang, dan sampai selamanya.
Menurut Full Life Note, terkait ayat tersebut di atas, Tuhan memang tidak memperkenalkan diri-Nya pada Abraham, Ishak, serta Yakub dengan nama Yahweh, yang artinya Tuhan, namun bukan berarti mereka tidak mengenal Dia, melainkan hanya tidak menerima penyataan lengkap tentang makna nama-Nya. Lebih lanjut, mereka telah mendengar dan memakai nama Yahweh, tetapi di dalam pengalamannya, mereka lebih mengenal-Nya sebagai Allah Yang Mahakuasa, El Shaddai, sebuah nama yang menekankan kuasa-Nya untuk melaksanakan serta menggenapi janji-Nya.
Allah memiliki serta mengadakan perjanjian dengan Abraham, Ishak, serta Yakub. Mereka pun hidup dalam janji-janji-Nya.
Ibu Ev. Indri Pardede pernah mengingatkan, jika membaca biografi seseorang ataupun otobiografi (yang ditulis ataupun disusun oleh diri sendiri), mungkin hanya mereka yang mengalaminya. Nah, apabila terkait janji-janji Tuhan dalam firman-Nya terhadap hamba-hamba-Nya yang setia serta takut akan Dia, kita pun dapat mengalami dan menerima janji-janji-Nya yang sama. Jadi, bukan hanya mereka, melainkan kita juga.
Roma 8 : 17, "Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia."
Nah, kalau kita adalah anak-anak Allah, maka kita adalah ahli waris-Nya. Itu berarti bahwa berkat-berkat yang disediakan Allah untuk anak-anak-Nya akan menjadi milik kita. Dan kita dengan Kristus bersama-sama akan memiliki apa yang disediakan Allah untuk Kristus. Sebab, jika kita ikut menderita bersama Kristus, kita juga akan berbahagia seperti Dia. (BSD)
Think what that means. If we are his children then we are God's heirs, and all that Christ inherits will belong to all of us as well! Yes, if we share in his sufferings we shall certainly share in his glory. (Phillips NT)
Meski demikian, jangan cuma mau menerima serta mengalami janji-janji atau berkat-Nya, melainkan juga bersedialah mengikuti teladan Tuhan Yesus Kristus maupun hamba-hamba-Nya yang rela menderita karena melakukan kehendak Allah dan menolak menjadi serupa dengan cara-cara orang dunia menjalani hidup dalam dosa.
Galatia 3 : 9, "Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu."
Jadi siapa yang percaya kepada janji-janji Allah seperti pahlawan iman kita Abraham juga turut diberkati seperti dia. (TSI)
Abraham percaya dan karena ia percaya, maka ia diberkati. Hal itu masih berlaku sampai sekarang. Semua orang yang percaya akan diberkati sama seperti Abraham. (VMD)
Tambahan pula, sebagaimana sebelumnya sudah dinyatakan dalam Kitab Suci, inilah waktunya Allah akan menyelamatkan orang-orang bukan-Yahudi karena iman mereka. Ini sudah sejak dahulu diberitahukan Allah kepada Abraham, ketika Ia berkata, "Aku akan memberkati semua bangsa yang percaya kepada-Ku sebagaimana engkau percaya kepada-Ku." Dan demikianlah halnya: semua yang percaya kepada Kristus menerima berkat yang sama seperti yang diterima oleh Abraham. (FAYH)
"We can be confident about the future because God has already been there and back. While it's future for us, it is present to Him" (Kita dapat menatap masa depan dengan rasa penuh percaya serta pengharapan oleh karena Allah kita berkuasa dan sanggup melampaui segala waktu. Masa depan kita pun ada dalam rancangan serta tangan-Nya). ~ Ps. Tony Evans
~ FG