Yohanes 10 : 10, "Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."
Masih ingat film Doraemon dan lagu tema utamanya? Aku ingin begini, aku ingin begitu, ingin ini, ingin itu, banyak sekali. Semua, semua, semua, dapat dikabulkan, dapat dikabulkan dengan kantong ajaib.
Menggambarkan banyaknya keinginan manusia. Seandainya semuanya itu memang boleh terkabul, bukankah hal yang membahagiakan?
Namun, ukuran kelimpahan dan kebahagiaan sejati bukanlah terpenuhinya segala keinginan. Sebab manusia pun sulit merasa cukup.
Jadi, seperti apa sebaiknya kita mengartikan hidup yang berkelimpahan serta bahagia itu? Sekelumit pertimbangan :
Ternyata, kita lihat bukan?—bahagia tidaknya seseorang bukan ditentukan seberapa kaya, tenar, cantik atau cakap, berkuasa, dan sehat ataupun suksesnya. Melainkan, sesungguhnya yang dapat membuat seseorang bahagia secara sejati ialah lebih pada orang-orang yang pandai serta mau untuk bersyukur. Mensyukuri semua yang dimilikinya dalam segala hal.
Jika tujuan kekristenan kita adalah agar semua keinginan kita dikabulkan sehingga berbahagia, maka kemungkinan kita hanya memperlakukan Tuhan Yesus seperti "Doraemon" dengan kantong ajaibnya. Hidup berkelimpahan serta bahagia jangan kita identikkan semata-mata dengan terkabulnya semua keinginan.
Mengalami hidup berkelimpahan dan bahagia, ikutilah jalan dan kehendak Tuhan. Apa pun takaran kelimpahan maupun kebahagiaan yang kita miliki saat ini. Bahkan, jika kita mau jujur merenungkan, malahan banyak nabi, rasul, serta Tuhan Yesus sendiri pernah mengalami banyak kesulitan hidup maupun ancaman dalam pelayanan. Namun, mereka tetap setia serta mengikut kehendak Allah.
1 Tesalonika 5 : 16 – 18 (FAYH), "Hendaklah Saudara selalu bersukacita. Hendaklah Saudara selalu berdoa. Apa pun yang terjadi hendaklah Saudara bersyukur, karena itulah kehendak Allah bagi Saudara sebagai milik Kristus Yesus."
"Bergembiralah selalu dan tetaplah berdoa. Apapun keadaan yang sedang kalian hadapi, kalian harus selalu mengucap syukur pada Allah. Memang itulah yang Allah inginkan dari kalian, sebab kalian sudah menjadi milik Kristus Yesus, anak-Nya." (BSD)
Be cheerful no matter what; pray all the time; thank God no matter what happens. This is the way God wants you who belong to Christ Jesus to live. (MSG)
Be happy in your faith at all times. Never stop praying. Be thankful, whatever the circumstances may be. For this is the will of God for you in Christ Jesus. (Phillips NT)
Be joyful at all times/always, pray continually, and thank God … in all circumstances/regardless of what happens. God wants you to behave like that because of what Christ Jesus has done for you (because you have a close relationship with Christ Jesus). (DEIBLER)
Utamanya sebagai pengikut Kristus, kita telah memiliki apa yang jauh lebih bernilai dibanding kekayaan, kebahagiaan, kesehatan, nama besar, kekuasaan, dan sebagainya. Kita tetap bisa bersukacita dalam segala keadaan. Perjuangan hidup kita tidak akan sia-sia, terutama dalam Dia.
Jika orang lain hanya merasakan "sukacita sementara" karena harta yang fana, justru kita malah merasakan sukacita sejati karena relasi dengan Allah. Saat orientasi serta pusat hidup kita ialah Yesus, maka kita akan memahami betapa kasih-Nya yang membuat kita hidup, sehingga tumbuhlah rasa syukur, rasa cukup, damai sejahtera, serta kebahagiaan yang sejati.
~ Dr. Kinayati, M.Pd.