Ada dua respons salah yang dapat saja menjadi pilihan seseorang ketika mengalami sebuah tekanan suatu keadaan dalam hidupnya.
Pilihan yang pertama, menjadi lunak atau lembek, putus asa lalu menyerah. Pilihan yang kedua ialah "menggigit balik" atau memberontak serta keras kepala.
Pernahkah Saudara mengalami salah satu maupun keduanya?
Barangkali suatu solusi terbaik, di antara lainnya, dalam menghadapi sebuah tekanan, entah itu dalam pekerjaan ataupun pelayanan dan lainnya, adalah penyangkalan diri. Bukan menyangkali fakta adanya keadaan ataupun tekanan tersebut, melainkan lebih pada kerelaan untuk menaati sepenuhnya kehendak Allah.
Dalam sejumlah versi terjemahan bahasa Inggris pun untuk Lukas 9 : 23 tentang 'menyangkal diri', pun memakai beberapa frasa atau kata-kata berikut ini: put aside your selfish ambition (mengeyampingkan ambisi-ambisi pribadi kita yang egois), stop thinking about yourself and what you want (berhentilah cuma memikirkan tentang diri kita sendiri ataupun hanya yang kita maui), let Me lead (mengizinkan Ia yang memimpin), dan you must not do only what you yourself desire to do (jangan hanya mengerjakan atau melakukan apa yang engkau inginkan).
Pada realitasnya, tentulah susah untuk mempraktikkannya.
Full Life Notes pun mengingatkan, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak hanya menuntut percaya kebenaran Injil, melainkan juga menyerahkan diri kita untuk mengikuti Dia dengan pengorbanan. Kemudian, pilihan antara menyangkal diri ataukah hidup untuk keinginan daging yang mementingkan diri sendiri, harus dibuat setiap hari. Dan apa pun pilihan itu, maka akan menentukan nasib akhir kita.
Apalagi, tiap hari ada begitu banyak kesempatan untuk melatih diri ini melupakan dan menyangkal diri.
Galatia 6 : 14 (TSI), "Tetapi saya tidak akan membanggakan apa pun— kecuali Tuhan kita Kristus Yesus yang disalibkan! Karena melalui Yesus disalibkan, bagi saya semua hal yang duniawi seperti sudah ikut disalibkan pada kayu salib-Nya, dan saya juga seperti sudah mati bersama Dia terhadap semua hal yang duniawi."
Kiranya Allah menolong saya untuk tidak menyombongkan diri tentang apa pun, kecuali salib Tuhan kita, Yesus Kristus. Karena salib itu, minat saya akan segala hal yang menarik dalam dunia ini sudah sejak dahulu saya matikan, dan perhatian dunia kepada saya juga sudah lama mati. (FAYH)
But far be it from me to glory [in anything or anyone] except in the cross of our Lord Jesus Christ (the Messiah) through Whom the world has been crucified to me, and I to the world! (AMP)
~ FG