Bersyukurlah, sekalipun mungkin kita masih bekerja ataupun berada di sebuah tempat yang tidak sesuai ekspektasi atau harapan.
Kita bisa belajar dari Obaja, seorang pegawai raja Ahab. Sekitar belasan orang bernama sama seperti demikian dalam Perjanjian Lama, namun kali ini kita akan mengerucutkan sedikit untuk mengamati teladan serta kehidupan Obaja tersebut di tengah-tengah lingkungan yang mungkin berat.
1 Raja-raja 18 : 3, "Sebab itu Ahab telah memanggil Obaja yang menjadi kepala istana. Obaja itu seorang yang sungguh-sungguh takut akan TUHAN."
Raja Ahab memerintahkan Obaja menghadap kepadanya. Obaja adalah kepala istana. Obaja seorang yang sungguh taat kepada TUHAN. (VMD)
Itulah prinsip terpenting dalam hidup ini, apa pun yang terjadi. Sebagai kepala kepengurusan serba-serbi istana raja, kita tahu ternyata Obaja seorang yang takut serta taat akan Tuhan. Mungkin beda halnya dengan sebagian besar—meski tentu tidak semuanya—para pegawai modern yang menyalahgunakan wewenang ataupun otoritas, apalagi tidak takut akan Dia.
Takut akan Allah, menurut NET Bible Notes, pun merupakan hasil dari rasa hormat yang mengakui otoritas maupun kedaulatan Allah (the products of healthy respect for the Lord's authority).
Obaja pun mempedulikan keselamatan orang-orang lain, terutama hamba-hamba-Nya.
1 Raja-raja 18 : 3 (FAYH), "Orang yang menjadi kepala pengurus istana Raja Ahab ialah Obaja, seorang yang takut akan TUHAN. Ketika Ratu Izebel memerintahkan untuk membunuh semua nabi TUHAN, Obaja berhasil menyembunyikan seratus di antara nabi-nabi itu dalam dua buah gua, setiap gua lima puluh orang. Ia menyediakan makanan dan minuman bagi mereka."
Bahkan, Obaja ini memiliki rasa takut akan Tuhan dan melayani Dia sejak usianya masih kecil dan pada masa mudanya.
1 Raja-raja 18 : 12, "Mungkin terjadi, apabila aku sudah pergi dari padamu, Roh TUHAN mengangkat engkau ke tempat yang tidak kuketahui. Kalau aku sampai kepada Ahab untuk memberitahukannya dan engkau tidak didapatinya, tentulah ia akan membunuh aku, padahal hambamu ini dari sejak kecil takut akan TUHAN."
Dan dapat terjadi, ketika aku pergi dari padamu, maka Roh TUHAN mengangkat engkau ke tempat yang tidak aku ketahui. Sementara aku sudah datang kepada Ahab untuk melaporkannya, lalu dia tidak menjumpai engkau, tentulah dia akan membunuh aku. Padahal, hambamu ini takut akan TUHAN dari masa mudaku. (MILT)
Maka Roh Tuhan akan mengangkat engkau ke mana saja, dan apabila Ahab tidak berhasil menemukan engkau, ia pasti membunuh aku. Tetapi aku telah melayani Tuhan sejak masa mudaku. (KSKK)
Bagaimana dengan kita sendiri ? Akankah tetap setia hanya kepada Tuhan, meski mungkin banyak keadaan maupun berbagai hal yang belum sesuai harapan, senantiasa mengasihi Dia, dan menaati kehendak-Nya sampai akhir hidup kita?
~ FG