Yakobus 1 : 2 – 4 (TSI), "Saudara-saudari, setiap kali keyakinan kalian masing-masing diuji lewat berbagai kesusahan hendaklah kamu menganggap semuanya itu sebagai berkat yang membawa sukacita bagimu. Karena kamu tahu bahwa setiap kali keyakinan kita diuji, hal itu membuat kita lebih dewasa untuk bertahan dalam keyakinan kita itu. Jadi biarlah kita semakin kuat untuk bertahan, supaya kita semakin dewasa dan semakin diperlengkapi, dengan tidak kekurangan apa-apa secara rohani."
Saudara-saudara, bergembiralah meskipun kalian mengalami banyak masalah. Sebab, ujian terhadap kepercayaanmu itu akan membuatmu menjadi orang yang tabah. Engkau harus belajar tabah dalam segala hal. Karena dengan demikian engkau akan menjadi dewasa dan tidak kekurangan apa-apa. (BSD)
Consider it wholly joyful, my brethren, whenever you are enveloped in or encounter trials of any sort or fall into various temptations. Be assured and understand that the trial and proving of your faith bring out endurance and steadfastness and patience. But let endurance and steadfastness and patience have full play and do a thorough work, so that you may be [people] perfectly and fully developed [with no defects], lacking in nothing. (AMP)
Ada jenis kesabaran yang hanya bertumbuh melalui pencobaan.
'Hupomone', itulah jenis kesabaran tersebut. Sesuai kata Yunani yang dipakai untuk kata 'ketekunan', maupun ketabahan serta kesabaran dalam ayat bacaan kita di atas hari ini.
Bukan saat segala sesuatunya serbasesuai kemauan ataupun kerinduan kita, serta manis-manis dan baik-baik saja situasinya. Melainkan, bagaimana misalnya saat seseorang menyela sembarangan antrian atau barisan kita di jalan? Saat seseorang memperlakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak baik terhadap kita? Saat jawaban doa rasanya seperti ribuan kilometer jauhnya?
Dengan memberontak memakai cara-cara sendiri, ataupun memendam kekecewaan, serta tidak mengakui atau berlari dari kenyataan malah tidak akan menumbuhkan sifat kesabaran kita. Sebuah sifat yang kita butuhkan bukan secara dibuat-buat, melainkan alamiah dari dalam diri kita sebab telah bertumbuh walau perlahan melalui pencobaan.
Meski belum sempurna, dan tidak akan perfek seratus persen, namun jika kita mau dilatih dan rindu dibentuk olehnya, maka kita sedikit-banyak akan bertumbuh dalam tingkat kesabaran kita melalui pencobaan serta pergumulan apa pun yang ada.
Ibrani 6 : 12 (TSI), "Dengan begitu kamu juga tidak akan menjadi pemalas. Tetapi hendaklah kamu mengikuti teladan saudara-saudari seiman kita yang sudah mendahului kita ke surga. Perhatikanlah bahwa mereka tetap sabar dan percaya penuh kepada Kristus sampai akhir hidup mereka. Pikirkanlah bahwa sekarang mereka sedang menikmati semua janji Allah."
Jangan malas berjuang. Ikutilah teladan saudara-saudari seiman kita yang sudah lebih dulu meninggal dunia dan sekarang hidup bersama Tuhan Yesus. Perhatikanlah bahwa mereka teguh bertahan dalam keyakinan penuh kepada Kristus sampai akhir hidup mereka. Pikirkanlah betapa sekarang mereka sedang menikmati semua janji Allah. (TSI3 2014)
Karena Saudara mengetahui apa yang tersedia kelak, Saudara tidak akan jemu menjadi orang Kristen, dan juga tidak akan kehilangan semangat atau bersikap masa bodoh, tetapi Saudara akan berhasrat mengikuti teladan orang-orang yang karena iman dan kesabaran mereka, telah menerima segala sesuatu yang dijanjikan Allah kepada mereka. (FAYH)
Jadi, bersyukur, dan bagus serta bersabarlah saat pergolakan, perubahan, atau pergumulan menyapa.
~ FG