Pada VoP atau Voice of Pentecost beberapa waktu lalu, kita diingatkan bahwa sebagai anak-anak Tuhan, sebaiknya menemukan terlebih dahulu profesi yang sesuai talenta dari Tuhan bagi kita masing-masing, serta menggunakannya secara maksimal.
Ada empat kemungkinan penyebab anak-anak Tuhan belum mencapai keberhasilan di manapun Tuhan telah menempatkan mereka, meskipun mereka telah dipenuhi oleh Roh Kudus, yaitu :
- Anggapan sempit bahwa Roh Kudus hanya mengurusi hal-hal yang berkaitan rohani. Padahal, Roh Kudus pun mampu memenuhi kita dengan keahlian serta hikmat untuk suatu pekerjaan khusus, seperti yang pernah dialami Bezaleel ataupun Aholiab (Keluaran 35 & 39).
- Mempunyai mentalitas yang salah, yaitu malas serta kurang bekerja keras. Tuhan pun mengingatkan agar tidak terjebak dalam kemalasan seperti dalam Amsal 6 : 6, "Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak."
- Perspektif keliru mengenai marketplace atau tempat kerja sebagai hal yang duniawi. Padahal, Allah sanggup memakai orang-orang Kristen bukan saja dalam gedung gereja atau pelayanan, melainkan juga menjadi dampak di marketplace. Allah dapat memakai Samuel sebagai nabi-Nya, Allah juga bisa memakai Daud untuk menjadi raja atau pemimpin di Israel.
- Pemahaman keliru mengenai kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kalinya sehingga secara pasif menanti dan meremehkan hal-hal yang tidak berkaitan dengan kerohanian, sehingga kehilangan daya saing. Menjaga kehidupan rohani perlu, tetapi ingat juga ada prinsip tabur-tuai. Rasul Paulus pun pernah menegur orang yang lalai melakukan pekerjaannya (2 Tesalonika 3 : 6 – 7).
Jadi, bagaimana dengan kita hari ini? Adakah keempat poin di atas dalam diri kita, serta yang patut menjadi pertimbangan?
Mari belajar untuk memiliki paradigma yang baru bahwa keberhasilan yang sejati itu diukur dari menggunakan karunia serta talenta yang Tuhan berikan, sehingga kita dapat menjadi dampak yang signifikan di marketplace maupun di manapun Tuhan menempatkan kita saat ini, sehingga kita juga bisa membawa kemuliaan hanya bagi nama-Nya.
~ FG