Seorang sahabat pernah membagikan tentang salah satu dari keempat anaknya yang hampir-hampir tidak naik kelas karena nilai-nilai mata pelajarannya jeblok sebab mulai membuka pergaulan dengan teman yang tidak mendukung atau membuatnya belajar dengan baik di sekolah.
Puji Tuhan, jauh-jauh hari sebelumnya, setelah membahas bersama putrinya itu agar mau memperbaiki diri serta menjadi lebih bijak dalam memilih teman ataupun pergaulan, maka nilai-nilainya mulai membaik, sehingga ketika menerima rapor, putrinya tersebut naik kelas. Ayahnya, sahabat saya pun mengingatkan supaya anaknya mau tetap berjuang, menjaga serta mempertahankan apa yang sudah berjalan baik tersebut dan respons yang benar.
Bukan satu kebiasaan yang baik, tetapi menurut sebuah terjemahan, ini kebiasaan-kebiasaan, ada banyak, lebih dari satu, bahkan moral atau karakter yang akan dirusakkan apabila salah dalam pergaulan. Khususnya, dalam kehidupan rohani.
1 Korintus 15 : 33 (AYT), "Janganlah tertipu: 'Pergaulan yang buruk menghancurkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.'"
Jangan kamu mau ditipu, "Teman yang tidak baik akan merusak karakter yang baik." (AMD)
Janganlah tertipu; teori-teori yang buruk merusakkan watak yang baik. Terjagalah, dan janganlah berbuat dosa lagi. (KSKK)
Bagaimana dengan kita saat ini, masihkah mempertahankan pergaulan yang salah, dan akankah memberi atau membawa pergaulan serta pengaruh yang buruk kepada orang lain?
Amsal 13 : 20, "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang."
Keep company with the wise and you will become wise. If you make friends with stupid people, you will be ruined. (GNB)
Be friends with those who are wise, and you will become wise. Choose fools to be your friends, and you will have trouble. (ERV)
~ FG