Tentu kita tahu kisah tentang kesepuluh orang kusta melalui Lukas 17 : 11 – 19, dan hanya seorang dari mereka yang kembali kepada Tuhan Yesus sambil mengucap syukur, memuliakan Allah dengan suara yang nyaring.
Seperti salah satu orang itukah kita terhadap kebaikan-kebaikan hati Allah?
Teringat akan kisah tersebut ketika saya menraktir seorang ayah dan putranya di sebuah warung makan. Sebenarnya harga makanannya tentulah tak seberapa, dan lagipula sesungguhnya saya tak mau supaya mereka mengetahui bahwa sayalah yang membayari, namun penjual nasinya memberitahu.
Sesaat hendak berangkat kembali dari membeli di situ, bapak tadi mendatangi saya dan mengucap terima kasih, serasa jarang sekali orang yang berbuat seperti yang saya lakukan. Padahal, seperti yang saya sebutkan tadi bahwa harga nasi dan lauknya tidaklah mahal, tetapi nilai perhatiannyalah yang mungkin terasa sangat berharga baginya.
Yang menarik perhatian saya sendiri adalah bukannya mengharap beliau datang dan berterima kasih. Sama sekali tidak. Namun, itikad baiknya sendirilah untuk berterima kasih.
Karena itulah, saya kembali teringat tentang peristiwa satu dari sepuluh orang sakit kusta yang disembuhkan oleh Tuhan dengan mukjizat-Nya.
Masihkah kita memiliki kepekaan hati nurani dan sukacita untuk menolong orang lain? Adakah kita mau selalu mengingat dan mengucap syukur terhadap kebaikan orang lain, terutama perbuatan serta pertolongan-Nya di dalam hidup kita?
Lukas 17 : 18 – 19 (NLT), "'Does only this foreigner return to give glory to God?' And Jesus said to the man, 'Stand up and go. Your faith has made you well.'"
"Apakah tidak ada satu orang pun dari mereka kembali untuk memuji Allah kecuali orang asing ini?" Kemudian Yesus berkata kepada orang Samaria itu, "Berdirilah. Engkau dapat pergi. Engkau telah sembuh karena engkau percaya." (WBTC Draft)
"Sungguh menyedihkan! Hanya orang bukan Yahudi ini yang kembali untuk bersyukur kepada Allah." Kemudian Yesus berkata kepadanya, "Berdirilah. Kamu boleh pergi. Karena kamu percaya penuh kepada-Ku, kamu sudah sembuh." (TSI)
~ FG