Sewaktu mengikuti Binloop Ultra 2022 beberapa waktu yang lalu, beberapa kali tercetus pemikiran untuk apa jauh-jauh berlari seperti ini. Mengambil yang rute 60 kilometer, hampir belum bisa terbayangkan bagaimana para peserta yang menempuh jarak 120 kilometer pada waktu itu.
Salah satu prinsip dalam lari jarak jauh memang adalah menjaga pola pikir agar tetap positif, dan tidak membiarkan pemikiran-pemikiran negatif atau buruk berlama-lama bersarang di dalam pikiran. Kemudian, mencoba memikirkan maupun memandang sisi ataupun hal-hal yang masih ada, baik, serta positif. Bahkan untuk mengantisipasi gangguan, kekurangan maupun rintangan. Sebab apabila tidak, kita akan cenderung terbebani dan mudah menyerah atau berhenti begitu saja.
Rasul Paulus pun pernah mengingatkan tentang memikirkan hal-hal yang baik, bukan?
Filipi 4 : 8 (FAYH), "Saudara sekalian yang saya kasihi, pada akhir surat ini saya ingin mengatakan satu hal lagi. Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita."
Akhirnya Saudara-saudari, arahkanlah pikiranmu kepada ajaran-ajaran yang benar dan hal apa pun yang patut dipuji— yaitu semua hal yang baik, hal-hal yang memimpin kepada hidup yang benar dan yang terhormat, dan hal-hal yang murni, indah, dan yang menyenangkan. (TSI)
Oleh karena itu, Saudara-saudaraku, berusahalah memikirkan hal-hal yang baik dan patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, tulus, manis, dan bagus. (BSD)
Betapa perlunya menjaga pola pikir yang baik dalam kehidupan!
Full Life Notes pun mengingatkan, agar dapat mengalami damai sejahtera serta kemerdekaan Allah dari kecemasan, kita sebagai orang percaya mesti menetapkan pikiran sesuai ayat pada firman tersebut. Sebab, apabila melakukannya, Allah sumber damai sejahtera akan menyertai.
Sebaliknya, jika malah menetapkan hati pada hal-hal yang jahat dari dunia ini, akibatnya sukacita, damai sejahtera, dan hubungan kita yang dekat dengan Allah akan pudar dan hati kita menjadi semakin liar.
Saat ini pun mungkin Allah sedang meminta Saudara serta saya untuk mulai memikirkan hal-hal yang baru, yang lebih baik, bahkan mengubah pola pikir kita tentang bagaimana sesungguhnya Allah memikirkan tentang kita, yakni kita ini begitu berharga, dikasihi, serta menjadi biji mata-Nya.
~ FG