Seorang hamba Tuhan diundang sepasang suami-istri untuk makan malam bersama di rumah mereka.
Seusai makan dan sesaat setelah hamba Tuhan itu pulang, sang istri berkata kepada suaminya, "Pa, uang kita yang tadi di meja hilang. Mungkin yang ambil beliau ya. Padahal, kan rencananya kita akan berikan ke dia…"
Sedikit geram, suaminya berkata, "Wah, kalau begitu, untuk apa kita tadi mengundang dia."
Beberapa minggu kemudian, suami-istri tersebut bertemu dengan hamba Tuhan tadi di gereja dan bertegur sapa. "Apa kabar? Kenapa jarang bertemu lagi di gereja?" tanya hamba Tuhan itu.
"Karena," jelas suami secara spontan, "kami bingung kenapa Bapak mengambil uang yang ada di meja kami waktu makan bersama dengan kami?! Padahal, kami sudah mengundang Anda untuk makan bersama kami."
Sambil tersenyum, hamba Tuhan hanya menjawab, "Ya benar, saya yang mengambil uang itu… lalu menaruhnya ke dalam Alkitab Anda yang ada di meja juga supaya tidak jatuh tercecer. Maafkan saya kalau waktu itu lancang dan tidak memberi tahu kepada Bapak-Ibu, karena saya pikir setiap hari Anda berdua pasti membuka dan membaca Alkitab."
Mendengarnya, sepasang suami-istri tersebut tersipu malu dan meminta maaf. Lalu, sesampainya di rumah, saat mengambil dan mengecek isi Alkitab, ternyata benar masih terdapat uang sesuai jumlah yang sebelumnya. Dengan kata lain, telah sekian lama memang mereka berdua tidak membuka ataupun membaca, apalagi merenungkan Alkitab.
Bagaimana dengan Saudara dan saya, kapan terakhir kali sungguh-sungguh meresapi setiap perkataan firman Tuhan di dalam Alkitab dan menyediakan waktu untuk duduk diam dalam hadirat-Nya, hanya berdua dengan-Nya?
"A baby is born not only penniless, but even without a pocket to put pennies in!" ~ David Guzik (Seorang bayi lahir tanpa membawa apa-apa ataupun memiliki tempat untuk menampung apa pun ke dunia ini.)
Ibrani 4 : 12 (TSI), "Sekarang jelaslah bahwa Firman Allah sungguh hidup dan berkuasa! Kekuatannya lebih tajam daripada pedang bermata dua yang paling tajam sekalipun. Firman Allah sangat berkuasa sampai bisa menembus batin kita, sehingga dapat menyingkapkan pikiran, keinginan, dan niat hati kita yang sebenarnya."
Sebab apa pun yang dikatakan Allah kepada kita selalu penuh dengan kuasa yang hidup: Firman Allah lebih tajam daripada pedang bermata dua yang paling tajam, yang dapat dengan cepat menembusi pikiran dan keinginan kita yang paling dalam, sehingga memperlihatkan diri kita yang sebenarnya. (FAYH)
Beware of being insincere about doing this, because the message God has given us very powerfully penetrates our thinking more than a two-edged sword penetrates flesh. It penetrates deeply into our souls and spirits, as a sharp sword can penetrate into our joints and marrow. That is, by it God discerns all that we think about, and he discerns all that we desire to do or, (His message exposes to us all our thoughts and all our desires). (DEIBLER)
~ Estheria