Sehari yang lalu kita telah membaca tentang ada yang lebih penting ketimbang uang maupun materi. Ini hari, kita akan sedikit lagi mengetahui soal uang.
Menurut Howard Dayton, seorang pakar finansial yang juga mengasihi Tuhan, sesungguhnya terdapat dua macam sistem ekonomi yang beroperasi di dunia, yaitu perekonomian Allah serta perekonomian yang dicetuskan manusia. Dan banyak orang yang menangani keuangannya bertentangan dengan prinsip-prinsip keuangan Allah.
Selanjutnya, dalam ekonomi Allah, Tuhanlah menjadi yang terutama. Sementara itu, sejumlah orang merasa kesulitan menyadari Allah mau terlibat dalam keuangannya. Beliau pun memaparkan tiga poin terkait keuangan :
Ada perbandingan antara cara kita menangani uang terhadap kualitas kehidupan rohani (Lukas 16 : 11, Matius 25 : 21). Apabila kita menangani uang secara tepat sesuai prinsip-prinsip firman, kita akan bertumbuh makin intim dengan Kristus. Akan tetapi, jika kita tidak setia terhadap hal itu, umumnya persekutuan kita dengan-Nya juga berantakan.
Apa, atau siapakah, yang menjadi tuan dalam hidup kita sesungguhnya ? Apakah uang, ataukah Allah yang bertakhta di hati kita ? Mustahil untuk melayani uang, bahkan dalam jumlah kecil, dan masih tetap melayani Tuhan (Matius 6 : 24).
Allah mengupas banyak soal uang sebab Ia tahu sebagian besar hidup kita berkisar di penggunaan uang. Pekerjaan, investasi, persembahan, dan lain-lainlah contohnya.
Sesungguhnya kita patut bersyukur karena Allah menyiapkan peta jalan kehidupan melalui firman-Nya di dalam Alkitab bagi kita tentang segala hal, termasuk mengenai uang. Walau mempelajari serta menerapkan prinsip keuangan kerajaan Allah memerlukan waktu dan merupakan sebuah perjalanan, namun janganlah patah semangat.
Full Life Notes menuturkan, uang serta harta berlimpah tidak dapat memberi arti hidup ataupun mendatangkan kebahagiaan sejati. Sangat menyedihkan, demikian banyak orang bekerja begitu keras memperoleh harta kekayaan, padahal jauh lebih baik mengumpulkan harta di surga (Matius 6 : 19 – 21).
Pengkhotbah 5 : 10 (BIS), "Orang yang mata duitan, tidak pernah cukup uangnya; orang yang gila harta, tidak pernah puas dengan laba. Semuanya sia-sia.
Bila kamu mencintai uang dan berusaha menimbun harta kekayaanmu, kamu tidak akan pernah puas dengan apa yang kamu miliki. Ini juga usaha yang sia-sia. (TSI)
Orang yang mencintai uang tidak akan pernah merasa mempunyai cukup uang. Bodoh sekali jika orang beranggapan bahwa kekayaan mendatangkan kebahagiaan. (FAYH)
~ FG