Dalam beberapa pasal Mazmur, kita dapat melihat sejumlahnya dimulai dengan penulisan atau kata-kata Dari Daud. Coba renungkan sejenak, mungkin kita kerap melewatkannya. Namun, dari seorang yang pernah jatuh dalam dosa dan hal-hal buruk lainnya, lahir mazmur-mazmur yang menaikkan permohonan, pengampunan dan lainnya kepada Allah. Daud pun pribadi yang mudah serta cepat bertobat, sehingga ia menjadi seseorang yang berkenan di hati-Nya.
Bagaimana dengan kita? Kapan terakhir kali kita benar-benar mengungkapkan penyembahan kepada-Nya? Atau sudahkah kita berhenti serta tidak lagi memiliki kerinduan melakukannya? Jika demikian, bertobatlah. Tuhan Yesus pernah menyatakan, lebih ada sukacita di surga karena satu orang yang bertobat, daripada atas 99 orang benar yang merasa tidak memerlukan pertobatan.
Lukas 15 : 7 (BSD), "Lalu Yesus berkata lagi, 'Begitu juga di surga. Tuhan lebih senang terhadap satu orang yang berhenti berbuat dosa daripada terhadap sembilan puluh sembilan yang lain yang merasa dirinya tidak perlu berbuat demikian.'"
Demikian jugalah seisi surga akan lebih bergembira karena satu orang berdosa yang kembali kepada Tuhan daripada karena sembilan puluh sembilan orang yang tidak pernah meninggalkan jalan yang benar! (FAYH)
Thus, I tell you, there will be more joy in heaven over one [especially] wicked person who repents (changes his mind, abhorring his errors and misdeeds, and determines to enter upon a better course of life) than over ninety-nine righteous persons who have no need of repentance. (AMP)
Apa artinya sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan? Sebab, waktu itu ada kecenderungan orang-orang Farisi memandang rendah orang berdosa dan tidak berusaha mengubah sikap itu. Mereka bangga atas ketaatan sekadar pada hukum Taurat sampai detailnya, dan merasa hidup terbebas dari dosa yang tampak.
Tetapi, Tuhan Yesus menyatakan, pemulihan serta perbaikan kembali orang berdosa sesungguhnya berkenan bagi Allah. Allah tidak menghendaki seorang pun binasa, melainkan supaya meninggalkan dosa serta berbalik pada-Nya. Namun, karena menyangka tidak ada dosa mencolok dalam hidup yang memerlukan pertobatan, mereka menganggap diri sebagai anak-anak kesayangan Allah.
Padahal, sikap menganggap diri saleh seperti itu salah. Lebih baik orang yang tahu kalau berbuat salah, meninggalkannya, serta memohon belas kasihan dan pengampunan-Nya. Orang-orang yang merasa diri baik-baik saja, selalu benar dan tanpa dosa, terutama dengan sikap keliru terhadap orang berdosa, perlu bertobat. Catatan Full Life menyadarkan, Allah memiliki belas kasih serta rasa sedih begitu besar terhadap mereka yang jatuh dalam dosa ataupun mati rohani, sehingga sewaktu seorang berdosa bertobat, maka betapa surga begitu bersukacita.
In the same way, I tell you, heaven is a happy place when one sinner changes his heart. There is more joy for that one sinner than there is for 99 good people that don't need to change their hearts. (Luk 15 : 7 EVD)
I can guarantee that there will be more happiness in heaven over one person who turns to God and changes the way he thinks and acts than over 99 people who already have turned to God and have his approval. (GWV)
~ FG