Seharusnya pihak yang sudah lama menyerah terhadap kita adalah Tuhan, bukan? Mengingat segala hal dan keburukan yang mungkin pernah kita perbuat. Namun, puji Tuhan, Allah tidak pernah menyerah.
Sebuah lagu pujian berjudul Never Lost dari Elevation Worship serta Tauren Wells pun mengingatkan, "You can do all things. You can do all things but fail. Cause You've never lost a battle. No you've never lost a battle. And I know, I know You never will," bahwa Ia sanggup mengadakan segala sesuatu, tetapi Ia dan kasih-Nya takkan pernah gagal.
Terkait kegigihan serta tak pernah menyerah, saya teringat kisah Michelle Payne dalam film Ride Like A Girl. Michelle Payne sendiri ialah seorang perempuan Australia yang berprofesi sebagai joki kuda balap, dan lawan-lawannya adalah para atlet pria. Tetapi, dia pernah memenangkan piala Melbourne Cup ke-55, serta berhasil tercatat sebagai perempuan pertama yang menang di kejuaraan itu.
Walau hampir kehilangan nyawa ataupun lumpuh akibat terjatuh pada sebuah perlombaan, namun dengan pulih perlahan, dia tetap memilih mengendarai kuda lagi. Tak peduli berapa kali jatuh, patah tulang, diremehkan dan lainnya, Michelle Payne enggan menyerah, melainkan terus berjuang.
Bagaimana dengan kita? Jika Tuhan saja tidak menyerah terhadap kita, seberapa kali pun kita terjatuh, seburuk apa pun situasi dan keadaan yang kita alami, apakah kita tidak mau bangkit kembali dalam hidup ini bersama-Nya? Ia memiliki rencana yang sempurna bagi setiap kita.
Efesus 2 : 10 (TSI), "Keselamatan kita adalah hasil karya Allah sendiri. Kita yang bersatu dengan Kristus Yesus secara rohani diciptakan kembali menjadi manusia baru. Dengan begitu, kita dimampukan untuk melakukan hal-hal baik yang sudah Allah rencanakan sejak semula untuk kita lakukan."
Allah sendirilah yang menjadikan keadaan kita seperti sekarang ini dan memberi kepada kita hidup baru dari Kristus Yesus. Sejak dahulu sudah direncanakan-Nya agar hidup ini kita pakai untuk melakukan perbuatan yang baik. (FAYH)
For we are God's [own] handiwork (His workmanship), recreated in Christ Jesus, [born anew] that we may do those good works which God predestined (planned beforehand) for us [taking paths which He prepared ahead of time], that we should walk in them [living the good life which He prearranged and made ready for us to live]. (AMP)
Besar kasih setia-Nya.
Seusai memenangkan perlombaan Melbourne Cup pun, Michelle Payne berujar, "I put in all the effort I could and galloped him and did all I could because I thought he had what it takes to win the Melbourne Cup. I can't say how grateful I am … I just wanted to say that everyone else get stuffed, because they think women aren't strong enough, but we just beat the world" (Saya mengerahkan segalanya dan berusaha sebaik-baiknya menunggangi kuda saya [kuda bernama Prince of Penzance] karena saya yakin kami pasti menang. Saya sangat bersyukur… Banyak orang mungkin mengatakan, kaum perempuan tidak cukup kuat, tetapi ini bukti bahwa kami baru saja menang).
Saya berdoa kiranya Kristus makin lama makin senang berdiam dalam hati Saudara karena iman Saudara kepada-Nya. Semoga Saudara berurat berakar dalam kasih Allah yang ajaib itu; semoga Saudara dapat merasakan dan mengerti, seperti yang layak bagi semua anak Allah, betapa panjang, betapa lebar, betapa dalam, dan betapa tinggi sesungguhnya kasih-Nya itu; dan semoga Saudara sendiri mengalami kasih itu (walaupun kasih itu demikian besar, sehingga Saudara tidak akan pernah melihat kesudahannya, atau benar-benar memahaminya). Dengan demikian, akhirnya Saudara akan dipenuhi dengan Allah sendiri." (Efesus 3 : 17 – 19 FAYH)
~ FG