"Guests, like fish, begin to smell after three days." (Benjamin Franklin)
Beberapa waktu lalu, pernah membahas soal filter kolam yang rusak sehingga menyebabkan sejumlah ikan koi besar kami mati (klik di sini). Namun, yang belum kami kupas ialah cara mengatasi menyingkirkan bekas ikan-ikan tersebut, apalagi sudah berhari-hari tukang sampah belum datang ataupun tidak lewat rumah kami, sehingga mesti memikirkan cara lain. Entah membuangnya ke tempat pembuangan akhir (TPA) ataupun menguburnya.
Awalnya, kami hanya membungkus memakai plastik dan membiarkan semalaman. Keesokan paginya, tercium aroma tidak sedap di dalam rumah. Alhasil, istri menyarankan sebaiknya membakar semua bekas ikan tersebut supaya tidak makin membusuk. Cara yang kami pakai dalam membakar pun salah dan tidak ada lahan pembakaran dengan baik, sehingga masih ada sisa-sisa ikan yang belum terbakar sepenuhnya dan mesti kami bungkus lagi sambil menunggu diambil oleh petugas sampah.
Setelah hampir seharian bungkus bekas ikan tersebut berada di halaman rumah, serapat dan serapi apa pun kami membungkusnya, serta menyemperotkan pewangi ruangan, aroma kurang sedap muncul kembali. Sebelum benar-benar terbuang, aroma busuk pasti tetap tercium, sewangi dan seindah apa pun sekitar rumah yang ada.
Demikian pula ibaratnya dalam kehidupan kerohanian kita. Sepandai-pandainya menyembunyikan dosa, serta sebaik apa pun kita terlihat dari luar, suatu saat kebenaran akan dinyatakan. Allah memiliki banyak cara untuk membuka dan membawa kebenaran ke dalam terang.
Mazmur 32 : 3, "Selama aku tidak mengakui dosaku, aku merana karena mengaduh sepanjang hari."
Ya Allah, aku berdoa kepada-Mu berulang-ulang, tetapi aku tidak mengatakan dosaku yang tersembunyi. Jadi, aku hanya semakin lemah dan semakin melarat. (VMD)
Dahulu aku tidak mau mengakui dosa-dosaku. Tetapi ketidakjujuranku membuat aku sengsara dan memenuhi hari-hariku dengan keputusasaan. (FAYH)
Daud menjabarkan penderitaan mendalam dan hukuman apabila dosa disembunyikan ataupun akibat pelanggaran kita. Ketika ia menyembunyikan dosanya dan tidak mengakui kepada Allah, maka ia kehilangan hal-hal yang sesungguhnya paling berharga dalam hidupnya, seperti kesehatan, ketenangan pikiran, kebahagiaan serta perkenanan-Nya. Alih-alih, ia mengalami rasa bersalah serta hati nurani yang tersiksa.
Mazmur 38 : 3 (Shellabear), "Tidak ada kesehatan pada tubuhku karena murka-Mu, tidak ada kekuatan pada tulang-tulangku karena dosaku."
Karena murka-Mu tubuhku sakit; kesehatanku memburuk karena dosaku. Dosaku menghanyutkan aku bagaikan banjir yang melanda. Beban dosaku terlalu berat untuk ditanggung. (FAYH)
Your indignation has left no part of my body unscathed; because of my sin there is no health in my whole frame. (REB)
Karena itu, akui dosa kita di hadapan Tuhan. Haraplah belas kasih, pertolongan dan pemulihan dari-Nya. Sebab ada dampak yang serius dari dosa bagi diri sendiri maupun orang lain, apalagi jika kita telah mengenal Dia serta menerima kemurahan hati-Nya. Dan mungkin mudah untuk mengakui bahkan memendam dosa, namun berbahagialah apabila kita tidak lagi mengulanginya.
~ FG