Tahukah kita bahwa salah satu negara bagian di Amerika Serikat, yakni Missouri memiliki nama julukan yang cukup unik, yakni The Show Me State, atau Buktiin Dong (Tunjukkan Padaku).
Mengapa?
Konon seorang wakil rakyat bernama Willard Duncan Vandiver pernah menyatakan, "Frothy eloquence neither convinces nor satisfies me. I'm from Missouri. You've got to show me" (Kalau cuma omong, bahkan kata-kata fasih tidaklah cukup meyakinkan saya. Asal saya dari Missouri—yang penduduknya mengutamakan akal sehat. Jadi, Anda harus membuktikan sesuatu atau menunjukkan pada saya supaya saya percaya).
Entah sejarah tersebut benar demikian adanya atau tidak, namun cukup menarik.
Hal ini mengingatkan kita tentang salah seorang murid Tuhan Yesus yang pernah meragukan kabar kebangkitan-Nya dari kematian dan mengatakan, sebelum ia sendiri melihat bekas paku pada tangan-Nya dan mencucukkan jari ke dalam bekas paku itu maupun tangannya ke dalam lambung-Nya, sekali-kali ia tidak akan percaya.
Siapa dia? Dialah Didimus, atau yang disebut Tomas.
Yohanes 20 : 29, "Kata Yesus kepadanya: 'Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.'"
Lalu Yesus berkata kepadanya, "Sekarang baru kamu percaya karena sudah melihat Aku, tetapi Allah akan sangat memberkati setiap orang yang percaya kepada-Ku walaupun belum melihat Aku." (TSI)
Jesus said, "So, you believe because you've seen with your own eyes. Even better blessings are in store for those who believe without seeing." (MSG)
Menurut seorang hamba Tuhan, Dave Hagelberg, tampaknya Tuhan Yesus bukannya menegur, melainkan Ia senang bahwa Tomas telah percaya, namun Ia lebih senang lagi apabila orang siap percaya tanpa melihat. Iman yang timbul karena melihat suatu keajaiban adalah baik, tetapi iman walau belum melihat ialah lebih baik lagi. Keadaan rohani kita tidak kurang indah dibanding keadaan rohani mereka yang pernah melihat Dia.
Sementara itu, Sir Edwyn Clement Hoskyns mengingatkan, "Seorang petobat lebih dihargai Allah daripada seluruh orang Israel yang berdiri dekat gunung Sinai. Andaikata mereka tidak melihat guntur, api, dan kilat serta guncangan gunung maupun bunyi sangkakala, maka mereka mungkin tidak menerima hukum Taurat ataupun tunduk pada kerajaan Allah. Sedangkan, seorang petobat tidak melihat semua itu, melainkan ia datang dan menyerahkan dirinya kepada Allah dan menerima kuk kehendak-Nya. Adakah orang yang lebih dihargai daripada seseorang seperti itu?"
Ibrani 11 : 6 (FAYH), "Saudara tidak mungkin menyukakan hati Allah tanpa iman, tanpa bergantung kepada-Nya. Barangsiapa ingin datang kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada dan bahwa Ia memberkati orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."
So, you see, it is impossible to please God without faith. Anyone who wants to come to him must believe that there is a God and that he rewards those who sincerely seek him. (NLT)
It's impossible to please God apart from faith. And why? Because anyone who wants to approach God must believe both that he exists [and] that he cares enough to respond to those who seek him. (MSG)
Yohanes 20 : 26 (BIS), "Seminggu kemudian pengikut-pengikut Yesus ada lagi di tempat itu, dan Tomas hadir juga. Semua pintu terkunci. Tetapi Yesus datang dan berdiri di tengah-tengah mereka, lalu berkata, 'Salam sejahtera bagimu.'"
Sesudah lewat satu minggu, kami berkumpul lagi di rumah itu. Tomas juga ada bersama kami. Seperti sebelumnya, walaupun pintu-pintu terkunci, Yesus tiba-tiba muncul dan berdiri di tengah-tengah kami. Lalu Dia berkata, "Biarlah ada ketenangan di hati kalian!" (TSI)
Eight days later, his disciples were again in the room. This time Thomas was with them. Jesus came through the locked doors, stood among them, and said, "Peace to you." (MSG)
~ FG