There Is a Fountain, mungkin kita kurang familiar.
Namun, mungkin kita pernah menyanyikan lagu pujian berikut ini:
Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgota;
yang mau bertobat, ditebus, terhapus dosanya,
terhapus dosanya, terhapus dosanya
yang mau bertobat, ditebus, terhapus dosanya.
(There is a fountain filled with blood,
Drawn from Immanuel's veins,
And sinners plunged beneath that flood
Lose all their guilty stains)
Pernahkah menyanyikannya?
Lagu pujian tersebut diciptakan dan ditulis oleh William Cowper.
Cowper sendiri pernah beberapa waktu lamanya sempat mengalami depresi. Depresi sendiri artinya menurut kamus, gangguan jiwa pada seseorang yang ditandai dengan perasaan yang merosot seperti muram, sedih, dan perasaan tertekan. Entah mengapa. Ia pun pernah hampir mengakhiri hidupnya dengan gantung diri! Maupun cara-cara lainnya.
Sampai suatu ketika, ia terpaksa mesti dirawat dan masuk ke dalam rumah sakit jiwa selama beberapa bulan. Namun, justru di sanalah ia menemukan arti belas kasih Tuhan, dengan membaca firman, terutama pada kitab Roma, yang membelalakkan matanya.
Roma 3:25, "Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian m karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya."
Di masa lalu, Allah bersabar dan tidak membinasakan manusia karena dosa-dosa mereka, sebab pada waktu itu Dia sudah berencana untuk membenarkan manusia melalui Yesus. Sekarang, Allah sudah mengutus Yesus menjadi kurban penebus dosa, supaya setiap orang yang percaya penuh kepada Yesus diampuni dosanya dan tidak dihukum Allah. Pengampunan itu diberikan oleh karena darah Yesus, waktu Dia mati bagi kita. Demikianlah Allah membenarkan orang berdosa yang percaya kepada Yesus. Allah menunjukkan bahwa Dia selalu melakukan yang benar dan adil. (TSI)
William Cowper merasakan pengampunan dari Tuhan. Apa pun dosa dan kesalahan-kesalahannya di masa lalu telah diampuni-Nya. Semenjak saat itu pun ia mulai berkarya bagi Tuhan melalui menggubah lagu-lagu pujian.
Bersyukurlah juga untuk kemurahan hati Tuhan dalam hidup kita. Mungkin saat ini kita sedang bergumul, ataupun mencoba untuk bangkit dari kesalahan serta dosa. Namun percayalah, kasih Tuhan selalu ada, meski kita menyadari ataupun merasakannya. Ia setia.
Roma 8:1 (TSI), "Jadi sekarang, kita tidak perlu takut lagi pada hukuman Allah yang sebenarnya patut kita terima. Mengapa? Karena kita sudah bersatu dengan Kristus Yesus. Artinya kita tidak lagi hidup menuruti naluri yang berdosa, tetapi taat kepada pimpinan Roh Allah."
THEREFORE, [there is] now no condemnation (no adjudging guilty of wrong) for those who are in Christ Jesus, {who live [and] walk not after the dictates of the flesh, but after the dictates of the Spirit.} (AMP)
With the arrival of Jesus, the Messiah, that fateful dilemma is resolved. Those who enter into Christ's being-here-for-us no longer have to live under a continuous, low-lying black cloud. (MSG)
~ FG