Yohanes 21 : 17, "Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: 'Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?' Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: 'Apakah engkau mengasihi Aku?' Dan ia berkata kepada-Nya: 'Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.' Kata Yesus kepadanya: 'Gembalakanlah domba-domba-Ku.'"
Dukacita yang dari Allah lebih baik daripada sukacita yang semu dari dunia.
Kita tahu, dua kali ketika Petrus merasa sangat bersedih. Salah satunya, ketika Tuhan menanyakan apakah ia mengasihi-Nya untuk ketiga kalinya seperti di atas. Dan sewaktu Tuhan menatap langsung pada sorot matanya saat menyadari tiga kali ia telah menyangkal Dia.
Lukas 22 : 60 – 62, "Tetapi Petrus berkata: 'Bukan, aku tidak tahu apa yang engkau katakan.' Seketika itu juga, sementara ia berkata, berkokoklah ayam. Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus. Maka teringatlah Petrus bahwa Tuhan telah berkata kepadanya: 'Sebelum ayam berkokok pada hari ini, engkau telah tiga kali menyangkal Aku.' Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya.
He went out and cried and cried and cried. (Lukas 22 : 62 MSG)
Perasaan sedih Petrus hampir seperti rasa duka yang mendalam, baik ketika ia mengkhianati Tuhannya maupun karena Tuhan Yesus mempertanyakan kasih Petrus kepada-Nya setelah kebangkitan-Nya. Namun, rasa sedih atau duka dan derita, beban maupun pergumulan yang diizinkan Allah itu terkadang lebih baik daripada kesedihan serta penyesalan dan perasaan bersalah karena berbuat dosa.
2 Korintus 7 : 10, "Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian."
1 Petrus 3 : 17, "Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat."
Ibrani 12 : 11 (TSI), "Memang, setiap kali kita menerima hajaran, pengalaman itu tidak menyenangkan dan malah menyakitkan. Namun didikan TUHAN itu akan membuahkan hasil yang manis, yaitu kita hidup lebih benar dan merasa tenang di hadapan Allah."
Mendapat hukuman memang bukan pengalaman yang menyenangkan--bahkan menyakitkan! Tetapi sesudah itu kita akan melihat hasilnya, yaitu pertumbuhan dalam hidup kerohanian. (FAYH)
At the time, discipline isn't much fun. It always feels like it's going against the grain. Later, of course, it pays off handsomely, for it's the well-trained who find themselves mature in their relationship with God. (MSG)
Tentu bukan serta-merta keputusan atau kehendak Allah untuk kita menderita, namun apabila Ia mengizinkan penderitaan terjadi, tetaplah berharap kepada-Nya dan percaya pada rancangan-Nya. Ia menyertai dan mencurahkan kasih karunia-Nya bagi kita.
1 Petrus 2 : 20 (BIS), "Sebab apakah istimewanya kalau kalian sabar menderita hukuman yang seharusnya kalian tanggung karena bersalah? Tetapi kalau kalian dengan sabar menanggung penderitaan yang menimpamu karena berbuat yang benar, maka Allah akan memberkatimu."
Tetapi, apakah pantas memujimu jika kamu bertahan menanggung penderitaan karena kamu melakukan perbuatan yang salah? Sebaliknya, jika kamu menderita karena berbuat yang baik dan kamu bertahan menanggungnya, tindakanmu itu menyenangkan Allah. (AMD)
There's no particular virtue in accepting punishment that you well deserve. But if you're treated badly for good behavior and continue in spite of it to be a good servant, that is what counts with God. (MSG)
Mungkin saat ini kita sedang merasa seperti mengalami pergumulan, ada beban yang seolah begitu berat kita menanggungnya, namun tetaplah yakin menjalaninya apabila hal itulah kehendak-Nya.
1 Petrus 4 : 19 (BSD), "Jadi, inilah yang hendak saya katakan kepadamu: Ada orang yang menderita karena Allah menghendaki demikian. Nah, orang-orang itu harus berbuat baik kepada orang-orang lain. Mereka juga harus berharap sepenuhnya kepada Allah yang menciptakan mereka. Allah selalu melakukan apa yang telah Ia janjikan."
Jadi, kalau Saudara menderita menurut kehendak Allah, teruskanlah berbuat benar dan serahkanlah diri Saudara kepada Allah yang menciptakan Saudara, sebab Ia tidak akan mengecewakan Saudara. (FAYH)
So if you find life difficult because you're doing what God said, take it in stride. Trust him. He knows what he's doing, and he'll keep on doing it. (MSG)
~ FG