Pernah berkendara dikelilingi kabut tebal? Kami pernah dulu ketika sekeluarga hendak menuju kota lain melewati tol Cipularang. Saat petang, kabut begitu pekat meliputi sepanjang jalan sehingga jarak pandang sangat pendek, sekitar satu meteran saja!
Lantas, tiap kendaraan mesti menyalakan lampu hazard (darurat atau tanda peringatan) serta jalan perlahan. Lebih dari beberapa kilometer jauhnya harus seperti itu sebab wilayah perbukitan yang naik-turun.
Demikian pula halnya dalam kehidupan, ada "kabut-kabut" yang dapat menyelubungi maupun membuat hati serta pikiran kita buram dan keruh. Pencobaan, permasalahan, pergumulan dan lainnya dapat menjadi seperti kabut tersebut. Apabila kita tidak memiliki respons yang benar dan mengharap pertolongan kepada Allah, kita akan tersesat, hilang arah, bahkan harapan.
Kisah Para Rasul 28 : 27, "Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka."
Sebab hatimu telah menebal dan telingamu berat mendengar, dan engkau menutup mata terhadap pengertian, karena engkau tidak mau melihat, tidak mau mendengar, dan tidak mau berbalik kepada-Ku agar engkau Kusembuhkan. (FAYH)
These people have become close–minded and hard of hearing. They have shut their eyes so that their eyes never see. Their ears never hear. Their minds never understand. And they never turn to me for healing. (GWV)
Di dunia yang gelap serta penuh godaan yang pekat ini, mari sungguh-sungguh hidup dalam terang firman, kembalilah pada-Nya, serta memiliki hati yang berpaut hanya kepada Tuhan supaya mata hati kita diterangi oleh-Nya dan melihat segala sesuatu sesuai cara pandang serta seturut kehendak-Nya.
Efesus 1 : 18 (BIS), "Saya memohon agar Allah membuka pikiranmu sehingga menjadi terang; supaya kalian mengerti apa yang kalian dapat harapkan dari Allah yang memanggil kalian. Juga supaya kalian tahu betapa melimpah berkat-berkat yang indah yang disediakan Allah bagi umat-Nya."
Buatlah mereka masing-masing mengerti dan yakin akan semua hal baik yang sudah Engkau sediakan bagi kami, yang sudah Engkau panggil untuk menjadi anak-anak-Mu. Aku berdoa agar mereka tahu betapa berharga dan mulianya warisan yang sudah Engkau janjikan kepada kami sebagai umat-Mu yang sudah Engkau sucikan. (TSI)
Saya berdoa supaya hati Saudara dipenuhi dengan terang, sehingga dapat memperoleh pengertian mengenai masa depan yang telah disediakan-Nya bagi Saudara. Saya ingin supaya Saudara menyadari bahwa Allah telah diperkaya, karena sebagai milik Kristus kita telah diberikan kepada-Nya! (FAYH)
~ FG