Mungkin kita sering mendengar tentang Stefanus yang merupakan martir pertama karena mempertahankan imannya kepada Yesus Kristus, Tuhannya.
Namun, mungkin kita masih jarang mengetahui bahwa awalnya pun Stefanus melayani sebagai diaken atau yang merawat orang miskin, terutama mengatur serta mengelola pembagian yang adil terhadap bantuan dan sumbangan kasih bagi para janda pada waktu itu.
Kisah Para Rasul 6 : 5 (BIS), "Semua orang itu setuju dengan saran dari rasul-rasul itu. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang percaya sekali kepada Yesus dan dikuasai oleh Roh Allah. Juga terpilih: Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus dari Antiokhia; ia bukan orang Yahudi tetapi telah masuk agama Yahudi."
Semua orang yang hadir senang dengan usulan itu. Lalu pengikut-pengikut Kristus memilih Stefanus (seorang yang mempunyai keyakinan yang sangat besar kepada Yesus dan yang dipenuhi oleh Roh Kudus), juga Filipus, Prokorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus (seorang dari Antiokia, yang baru saja menjadi penganut agama Yahudi sebelum dia menjadi pengikut Yesus). (TSI)
Segenap jemaat menyetujui usul itu, maka diangkatlah orang-orang yang berikut: Stefanus (orang yang sangat kuat imannya serta dipenuhi Roh Kudus), Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, Nikolaus dari Antiokhia (orang bukan-Yahudi yang menganut agama Yahudi, dan kemudian menjadi orang Kristen). (FAYH)
Meski tak secara segera atau langsung bertugas mengabarkan firman Tuhan, namun oleh ketekunannya dalam mengemban tanggung jawab serta pekerjaan yang dipercayakan kepadanya, Tuhan pun memberkati pelayanannya serta memakai dia lebih lagi untuk menjadi berkat maupun kesaksian bagi banyak orang.
Ketika ia mesti mempertahankan iman serta menguraikan panjang lebar pembelaannya seturut pimpinan dan tuntunan Roh Kudus, sehingga dirajam batu tanpa pengadilan, ia tetap setia kepada Tuhan Yesus, bahkan memohonkan pengampunan bagi mereka.
Kisah Para Rasul 7 : 60 (BSD), "Kemudian ia berlutut dan berdoa dengan nyaring, "Tuhan, ampunilah mereka. Janganlah Tuhan mengingat dosa mereka ini!" Sesudah berdoa demikian, ia meninggal."
Bagaimana dengan kita, maukah meneladan kehidupan Stefanus yang tekun dalam tugas serta tanggung jawab kita, maupun untuk tetap setia kepada Tuhan Yesus dalam iman, kasih kasih dan pengharapan, apa pun yang terjadi?
Lukas 12 : 11 – 12 (VMD), "Jika kamu diseret ke rumah pertemuan, atau ke hadapan pemimpin-pemimpin atau orang penting lainnya, jangan khawatir. Jangan berpikir tentang yang harus kamu katakan untuk membela diri. Pada saat itu Roh Kudus akan mengajar tentang yang harus kamu katakan."
Jika kamu dibawa ke rumah ibadah, ke hadapan para pemimpin, dan para penguasa, janganlah khawatir tentang bagaimana kamu membela dirimu atau apa yang harus kamu katakan. Karena, Roh Kudus akan mengajarmu pada saat itu apa yang harus kamu katakan. (AMD)
When they drag you into their meeting places, or into police courts and before judges, don't worry about defending yourselves--what you'll say or how you'll say it. The right words will be there. The Holy Spirit will give you the right words when the time comes. (MSG)
"The blood of the martyrs is the seed of the church." ~ Tertullian
~ FG