Menurut penuturan cerita dari seorang penginjil besar, Dwight L. Moody, karena ular termasuk salah satu hewan yang dianggap sakral oleh kepercayaan di India, maka ketika ada seekor yang mengganggu ataupun merusak akan dibiarkan pada waktu itu, bahkan saat memangsa seorang anak kecil!
Konon, seorang ibu membiarkan begitu saja reptil tersebut mencelakai bayinya yang baru berumur beberapa bulan di kamar, tanpa mencoba mengupayakan keselamatan anaknya itu karena menganggap suci hewan tersebut.
Mungkin kita tak mengalami seperti demikian, puji Tuhan. Tetapi, ada saja bentuk "ular-ular" lain yang mencoba menghancurkan anak-anak kita di rumah apabila tidak berbuat sesuatu untuk mencegahnya. Berbagai games, tontonan ataupun aktivitas di media sosial serta internet dapat melahap dan meracuni, apalagi jika tidak mengingatkan anak-anak kita ataupun malah kita sendiri yang terjerat oleh semua itu.
Kalau seseorang menyebabkan anak kecil yang percaya kepada-Ku jatuh dalam dosa, orang itu akan mendapat hukuman yang sangat berat dari Allah. Daripada dia melakukan dosa besar itu, lebih baik jika sebuah batu besar diikat ke lehernya lalu dia ditenggelamkan ke laut dalam. Mengalami kengerian seperti itu jauh lebih ringan daripada hukuman Allah yang akan dia tanggung selamanya kalau menyebabkan seorang anak jatuh dalam dosa! (Matius 18 : 6 TSI)
Menurut catatan Full Life, siapa saja yang merusak kerohanian seorang anak atau orang percaya yang belum dewasa rohani akan membangkitkan murka Tuhan. Khususnya kita para orangtua harus memperhatikan hal ini secara khusus, sebab tanggung jawab kita ialah mengajar anak-anak dalam jalan Allah serta melindungi mereka dari pengaruh Iblis dan dunia yang dapat berpengaruh jahat terhadap pikiran dan hati mereka melalui pendidikan umum maupun media hiburan.
Selain itu, salah satu prioritas utama kita adalah memberi teladan lewat cara hidup dan ajaran yang benar bagi anak-anak. Dengan demikian, kita menyatakan kasih yang tulus bagi mereka.
Pada suatu hari, orang-orang membawa anak-anak mereka kepada Yesus. Mereka ingin supaya Ia meletakkan tangan-Nya pada anak-anak itu dan memberkati mereka. Ketika pengikut-pengikut Yesus melihat hal itu, mereka memarahi orang-orang itu. Tetapi, Yesus memanggil pengikut-pengikut-Nya dan berkata, "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan melarang mereka. Sebab orang yang datang kepada Tuhan seperti seorang anak, akan menjadi anggota umat Tuhan." (Lukas 18 : 15 – 16 BSD)
~ FG