Dua hari yang lalu, kita telah membahas mengenai Daud yang begitu karib dengan Allah, sehingga ia bisa saja berseru kapan pun kepada-Nya, terutama di kala memerlukan pertolongan menghadapi masalah ataupun musuh, maupun waktu Dia terasa jauh. Hari ini pun kita akan belajar lagi sejenak dari raja Daud.
Sangat mudah menyembah dan mengaku mengasihi Tuhan ketika segala sesuatunya berjalan baik-baik saja sesuai rencana ataupun keinginan hati kita. Namun, bagaimana bila keadaan sebaliknya? Masihkah kita mau sujud kepada-Nya dan tetap mengikuti kehendak-Nya saat berbagai hal sepertinya tidak menguntungkan bagi kita?
Ekspresi penyembahan terdalam kita ialah saat dapat tetap memuji, bersyukur, percaya, berserah dan mengasihi Dia meskipun situasi terasa menekan dan sulit ataupun seolah Dia begitu jauh.
Philip Yancey, penulis buku Where Is God When It Hurts, pernah berkata, "Setiap hubungan biasanya mengandung waktu-waktu kedekatan atau kebersamaan, tetapi ada kalanya akan merasakan perpisahan secara ruang, jarak maupun waktu. Demikian pula dalam hubungan kita dengan Allah, kita tak dapat memungkiri adanya kala seperti itu, tiada peduli seberapa dekat ataupun intimnya kita dengan-Nya."
(Any relationship involves times of closeness and times of distance, and in a relationship with God, no matter how intimate, the pendulum will swing from one side to the other.)
Setidaknya, itulah yang sering dialami oleh raja Daud, serta mungkin juga kita saat-saat ini.
Mazmur 10 : 1 (FAYH), "TUHAN, mengapa Engkau berdiri jauh-jauh? Mengapa Engkau bersembunyi pada waktu aku sangat memerlukan pertolongan-Mu?"
Ya Allahku, Allahku, mengapa Engkau tinggalkan aku? Apakah Engkau terlalu jauh untuk menyelamatkan aku, terlalu jauh untuk mendengarkan teriakanku minta tolong? (Mazmur 22 : 2 VMD)
Karena Engkaulah Allah, satu-satunya tempat perlindunganku. Mengapa Engkau membuang aku? Mengapa aku harus berkabung di bawah tindakan musuh-musuhku? (Mazmur 43 : 2 FAYH)
Namun yakinlah, Allah tidak akan pernah meninggalkan atau membiarkan kita sendirian. Tetaplah berharap dan berdoa kepada-Nya, satu-satunya Pribadi yang sungguh-sunguh peduli serta rindu menolong dan memberkati kita.
Tidak ada seorang pun yang sanggup melawanmu sepanjang hidupmu karena Aku akan menyertai engkau, seperti halnya Aku telah menyertai Musa. Aku tidak akan meninggalkan engkau. Aku akan selalu menolong engkau. (Yosua 1 : 5 FAYH)
~ FG