Bagaimana keadaan hati kita saat-saat ini? Apakah merasakan serta mengalami kekecewaan, kekesalan maupun bahkan kepahitan terhadap sesuatu ataupun banyak hal lainnya?
Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo mengingatkan, "Jika kita mau hidup kekal selama-lamanya atau mati kekal selama-lamanya, tergantung pada respons sikap hati kita. Kalau hati kita menjadi kotor hanya oleh karena akar kepahitan, maka akan menimbulkan bermacam-macam penyakit, serta malah akhirnya akan kehilangan keselamatan. Karena itu, bila mulai muncul akar pahit, datanglah kepada Tuhan Yesus, serahkan itu dan bertobatlah."
Ya, jangan sampai kita memiliki, menyimpan, apalagi memelihara akar kepahitan.
Ibrani 12 : 15, "Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang."
Jagalah, agar tidak seorang pun kehilangan kebaikan Allah. Hidup tanpa kebaikan Allah sama seperti hidupnya tanaman beracun. Kalau ada yang hidup begitu, ia akan menimbulkan penderitaan bagi banyak orang dan merusak mereka. (BSD)
Beware that none of you stops trusting in God, who has done kind things for us that we did not deserve (Beware that you have never experienced God kindly saving you). Be on guard lest any of you act evilly towards others, because that will grow like a root grows into a big plant, and the result of your doing that will be that many believers will sin and become unacceptable to God. (DEIBLER)
Menurut Full Life Note, akar yang pahit mengacu pada jiwa maupun sikap yang dipenuhi kebencian serta kemarahan yang mendalam. Alih-alih patuh secara tulus terhadap kehendak Allah, kita malah cenderung menunjukkan sikap dendam dan amarah terhadap didikan Tuhan serta proses pembentukan karakter yang Ia izinkan dalam hidup kita.
Padahal, mengikut Allah serta mengenal jalan-Nya mencakup keputusan untuk tetap teguh mengabdi pada-Nya, dan memuji serta menyembah Dia apa pun yang terjadi. Bahkan, sesungguhnya kualitas hamba Tuhan atau pelayan yang sejati ialah melepas hak, dan mengutamakan Allah dalam segala hal.
Jadi, mari janganlah lalai menjaga hati supaya kita tidak menyimpang dari jalan hidup yang benar.
Amsal 4 : 23, "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."
Di atas segala-galanya, hati-hatilah terhadap yang kaupikirkan karena pikiranmu mengendalikan hidupmu. (VMD)
Guard your heart more than anything you treasure, for it is the source of all life. (REB)
~ FG