Apakah saat ini kita merasa sedang melakukan sesuatu, bekerja keras dan konsisten, namun sepertinya tidak ada orang yang memperhatikan ataupun menghargai? Tak apa-apa, tetaplah setia mengerjakannya sampai menghasilkan sesuatu yang baik dan Tuhan pun dapat memakainya untuk menjadi berkat bagi sejumlah orang.
Bicara tentang kerja keras meski tiada orang lain yang melihat, mungkin kita pernah mendengar tentang patung David yang diciptakan oleh tangan dingin seniman Michelangelo, asal Italia.
Sebelumnya, dua seniman lainnya pernah mencoba memakai bongkahan batu pualam besar atau marmer yang sama sebagai bahan untuk membentuk sebuah patung, namun tidak ada yang bisa menghasilkan apa pun sebab menganggap marmer mengandung banyak ketidaksempurnaan serta terlalu kotor dan berantakan jika membuat sesuatu darinya.
Beda halnya dengan Michelangelo, ia sepertinya telah melihat sesuatu yang dapat diciptakan dari materi tersebut. Alhasil, pada usia ke-26 lah ia mulai memahatnya.
Michelangelo mengerjakannya sendirian, saat tak ada orang-orang di lapangan terbuka, tempat bongkahan batu besar itu berada. Tertimpa hujan dengan baju basah-basahan, ia masih memahat. Tidak makan pun mau ia jabani. Kurang terlelap pun tidak mengapa. Bahkan ketika sempat tidur, ia tertidur beberapa kali di dekat patungnya yang hampir jadi, setelah semalam-malaman bekerja.
Hingga dalam tiga tahun Michelangelo berhasil menyelesaikan mahakaryanya pada 1504. Lewat keringat dan kerja kerasnya, patung David atau Daud tampak begitu detail pada pahatan urat nadi, sorot mata, rumbai rambut maupun lainnya. Patung tersebut kini berdiri di Galleria dell'Accademia, Florence, Italia, terbuka untuk umum, dikagumi para pengunjung yang mungkin sebagian besar tak mengetahui kerja keras serta jam-jam sendirian Michelangelo saat membuat dan memahatnya.
Apa pun yang kita rasakan serta alami saat-saat ini, percayalah apabila kita setia berjalan bersama Tuhan, mengandalkan Dia sembari tetap melakukan sesuatu yang benar-benar membutuhkan perhatian kita, meskipun tidak ada orang yang mengetahui ataupun menghargai dan memperhatikannya, Allah sanggup memakainya suatu hari kelak menjadi dampak maupun berkat bagi banyak orang.
Sesudah orang banyak itu pergi, Yesus naik sebuah bukit sendirian untuk berdoa. Waktu sudah malam, Yesus masih berada di situ sendirian. (Matius 14 : 23 BIS)
~ FG