Tentu kita pernah mendengar lagu pujian berikut ini:
Betapa hatiku berterima kasih, Yesus
Kau mengasihiku, Kau memilikiku
Hanya ini, Tuhan persembahanku
Segenap hidupku, jiwa dan ragaku
S'bab tak kumiliki harta kekayaan
Yang cukup berarti 'tuk kupersembahkan
Hanya ini, Tuhan permohonanku
Terimalah, Tuhan persembahanku
Pakailah hidupku sebagai alat-Mu, seumur hidupku
Kita semua bisa melayani Tuhan. Di manapun berada. Apa pun posisi yang kita emban. Sebesar ataupun sekecil apa pun itu.
Mother Teresa pun pernah berkata, "Not all of us can do great things. But we can do small things with great love," sesungguhnya tak ada seorang pun dari kita yang dapat melakukan hal-hal ataupun perkara besar, melainkan hanyalah mengerjakan banyak hal maupun perkara yang kecil dengan kasih serta cinta yang besar.
Terutama oleh karena rasa serta ucap syukur kita kepada Tuhan atas segala hal baik maupun yang izinkan bagi kita dan kasih setia-Nya dalam hidup kita.
Matius 20 : 28 (FAYH), "Kalian harus bersikap seperti Aku, karena Aku, Mesias, datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk menyerahkan nyawa-Ku sebagai tebusan bagi banyak orang."
You should imitate me. Even though I am the one who came from heaven, I did not come to be served {in order that people would serve me}. On the contrary, I came in order to serve others and to allow myself to be killed {other people to kill me}, so that my dying would be like a payment to rescue many people from being punished for their sins. (DEIBLER)
Karena itu, sesungguhnya setiap orang Kristen adalah pelayan Tuhan dan dapat menjadi alat-Nya. Kita dipercaya oleh-Nya untuk menjadi penatalayan ataupun pengelola, bukan sekadar pemilik yang memendam segala sesuatu yang kita punya—entahkah materi, talenta, waktu ataupun tenaga dan lainnya.
Berkontribusilah, bukan sekadar terus-menerus mencari, menerima serta menggali semua demi diri sendiri.
Ibrani 6 : 10 (TSI), "Allah itu adil. Dia selalu ingat apa pun yang sudah kamu lakukan bagi-Nya, terutama ketika kamu berbuat kasih kepada sesama umat Allah untuk memuliakan Dia. Allah memperhatikan bagaimana kamu sudah sering melayani mereka dan masih terus melakukannya sampai sekarang. Dia tidak akan pernah lupa memberkatimu."
Sebab Allah bukan tidak adil. Tidak mungkin Ia melupakan kerja keras yang telah Saudara lakukan bagi-Nya, atau kasih Saudara kepada-Nya, baik dahulu maupun sekarang, yang Saudara nyatakan dengan memberikan pertolongan kepada anak-anak-Nya. (FAYH)
~ FG