Kita tahu dan pernah mendengar bahwa manusia dapat bertahan hidup tanpa makan selama berhari-hari, namun takkan mampu tanpa air atau minum lebih dari sekitar empat hari. Bahkan yang lebih parah adalah apabila kita hidup tanpa harapan sedetik saja, akan terasa berat bagi kita untuk menghirup napas ke depannya.
Dengan kata lain, harapan itu lebih penting daripada banyak hal lainnya.
Karena itulah, judul renungan kita hari ini Dispenser Pengharapan, sebab seperti halnya kita tidak akan sanggup berlama-lama tanpa meminum air tubuh kita butuhkan, demikian pula halnya lebih lagi jika kita terus-menerus hidup sehari-hari tanpa harapan. Kita mungkin akan hidup, tetapi rasanya seperti sudah mati—iman, kerohanian, rasa percaya serta pengharapan kita telah mati atau tiada.
Ibrani 13 : 8 (FAYH), "Yesus Kristus tetap sama, kemarin, sekarang, dan selama-lamanya."
For Jesus doesn't change--yesterday, today, tomorrow, he's always totally himself. (MSG)
Jaminan bahwa Tuhan Yesus tidak berubah seharusnya menjadi sebuah sauh atau jangkar yang kuat bagi iman kita. Sebab sebagai orang percaya, masih saja bisa menghadapi pengalaman yang buruk, bahkan rasa takut, putus asa dan berbagai keadaan yang melebihi kekuatan kita sendiri.
Namun, tetaplah memiliki dan mengalami persekutuan dengan Allah supaya kuasa serta kasih karunia-Nya mengalir bagi kita setiap saat dan dalam kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat terus berpengharapan, terutama hanya di dalam Tuhan.
2 Korintus 1 : 8 – 10 (VMD), "Saudara-saudara, kami mau supaya kamu tahu tentang penderitaan yang kami alami di Asia. Kami mendapat beban yang besar di sana yang lebih berat daripada kekuatan kami, sampai kami putus harapan atas hidup kami. Dalam hati kami telah yakin bahwa kami akan mati. Hal itu terjadi supaya kami tidak yakin pada diri kami sendiri, tetapi percaya kepada Allah, yang membangkitkan orang mati. Allah sudah menyelamatkan kami dari bahaya kematian yang besar dan akan terus menyelamatkan kami. Kami sudah menaruh pengharapan kami kepada-Nya, dan Dia akan terus menyelamatkan kami."
Saudara-saudara seiman, kami ingin kamu sadar tentang penderitaan yang kami alami di wilayah Asia. Kami di sana menanggung beban yang sangat berat, yang melebihi kekuatan kami, sehingga kami putus asa akan hidup kami. Sungguh dalam hati, kami merasa seperti mendapat hukuman mati. Tetapi, hal ini terjadi untuk membuat kami tidak percaya kepada diri kami sendiri, melainkan kepada Allah, yang membangkitkan orang-orang mati. Allah menyelamatkan kami dari bahaya kematian yang mengerikan itu, dan Ia akan terus melepaskan kami. Kami menaruh pengharapan kami kepada-Nya karena Ia yang akan menyelamatkan kami lagi. (AMD)
Saudara sekalian yang saya kasihi, saya kira ada baiknya kalau Saudara tahu mengenai kesulitan yang harus kami alami di Asia. Kami sungguh-sungguh tertindas, bingung, dan putus asa, dan mengira kami akan mati dalam kesulitan-kesulitan itu. Kami merasa, bahwa ajal kami hampir sampai. Kami sadar, bahwa kami tidak berdaya menolong diri sendiri. Tetapi hal itu baik, sebab dengan demikian kami menyerahkan segala sesuatunya ke dalam tangan Allah. Hanya Dialah yang dapat menyelamatkan kami, karena orang mati sekalipun dapat dibangkitkan-Nya. Sesungguhnyalah Ia menolong kami dan menyelamatkan kami dari kematian yang mengerikan. Kami yakin, bahwa Allah akan selalu menyelamatkan kami. (FAYH)
~ FG